Langsung ke konten utama

24 Hal yang Membuat Kamu Sulit Bahagia Part 2

Ini mungkin lanjutan sebelumnya mengenai hal-hal apa saja yang membuat kita sulit untuk bahagia.

(pixabay.com)

7. Mengharap Pujian orang lain

Siapa sih yang tidak senang saat dipuji. Pasti semuanya senang saat dipuji. Apalagi ketika kamu mengupload foto dengan berpenampilan menawan atau keren, tentunya banyak orang yang memuji. Namun apa jadinya ketika kamu berpenampilan keren justru yang datang adalah cacian, tentunya hal tersebut membuat kamu kecewa dan tidak bahagia.

Sebaiknya ketika kamu melakukan sesuatu jangan sampai kamu mengharap pujian dari orang lain. biarpun memuji belum tentu tulus. Lebih baik kamu melakukan sesuatu karena kamu senang melakukannya, bukan karena disenangi orang lain.

8. Terlalu berekspetasi tinggi

Berekspetasi tinggi atau mengharapkan sesuatu sesuai pikiran adalah hal yang bisa membuat kamu kecewa. Memang ekspetasi membuat pikiran bahagia dan bersemangat dalam menjalani kegiatan. Namun apa yang dipikirkan ternya tidak sesuai dengan kenyataan, justru ini akan menimbulkan rasa kekecewaan yang berlebih. Realita adalah hal yang tidak bisa dikendalikan oleh pikiran kita, sehingga berpikir sewajarnya terhadap sesuatu adalah hal yang perlu kamu lakukan agar tidak menerima kekecewaan yang berlebih. Semakin tinggi ekspetasi yang kamu pikirkan maka semakin tinggi pula resiko kekecewaan yang timbul, begitu pula dengan sebaliknya

9. mengejar kesenangan sesaat

Kebahagiaan tentunya tidak akan muncul dengan begitu cepat jika adapun hal tersebut belum tentu baik. Misalnya kamu senang pergi ke tempat hiburan malam lalu bersenang-senang sepuasnya, pada keesokan harinya kamu malah stress kembali.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena ini memang kesenangan yang sesaat memang pada awalnya menyenangkan tetapi lama kelamaan menjadi tidak menyenangkan karena kesenangan sesaat sebetulnya tidak memiliki manfaat dan tidak menyelesaikan solusi. Jadi kamu harus pertimbangkan terlebih dahulu sebelum melakukannya, jangan sampai kamu melakukan kesalahan yang sama. Melakukan kegiatan positif seperti berolah raga, bermain musik, atau kegiatan positif lainnya justru akan membuat anda jauh lebih bergairah dan membahagiakan.

10. Tidak menghargai pencapaian diri

Ketika kamu melakukan sesuatu tetapi ternyata hasilnya mengecewakan tentunya akan membuat kamu kecewa dan merasa frustasi. Pada akhirnya kamu tidak menghargai usaha yang kamu lakukan.

Padahal usaha yang kamu lakukan tentunya patut untuk diapresiasi, walaupun hasilnya tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan harapan, tetapi setidaknya hal tersebut patut untuk dihargai.Menghargai pencapaian diri gak mesti di puji-puji oleh orang lain, yang terpenting kamu patut berbangga dengan usaha kamu sendiri. Belum tentu orang lain bisa seperti yang kamu lakukan.

11. Tidak pandai memilah mana saran yang baik untuk diri

Hal lain yang menyebabkan kamu sulit bahagia yaitu kamu tidak tahu mana saran yang baik untuk kamu dan mana perkataan yang sebaiknya kamu buang. Menerima semua perkataan orang lain tentunya akan membuang kamu bingung, kira-lira hal apa yang mesti kamu lakukan sedangkan banyak saran yang berseliweran. Malahan ada juga orang lebih mendengarkan perkataan negatif sehingga yang timbul dalam diri adalah rasa tidak percaya diri dan merendahkan diri.

Maka dari itu, penting sekali bagi kamu bersikap cerdas dalam memilih saran yang baik untuk kamu lakukan. Hal ini tentunya tidak mudah memang. Perlu pertimbangan-pertimbangan yang bijak dalam menerima saran. 

12. Melakukan sesuatu dengan terpaksa

Rasa keterpaksaan memang siapa yang tidak merasa tertekan, tentunya pasti orang akan merasa tidak senang jika melakukan sesuatu dengan terpaksa. Tetapi juga ada keterpaksaan yang sifatnya baik seperti terpaksa untuk bangun pagi dam belajar. Jika itu adalah kebaikan tetapi kita terpaksa tentunya tidak akan menikmatinya.

Cara yang perlu dilakukan agar lamu tidak merasa terpaksa yakni kamu melakukannya dengan perlahan-lahan, agar kamu bisa melepaskan keterpaksaan tersebut, hingga kamu pada akhirnya menikmatinya. Terkadang memang kebahagiaan itu bisa muncul ketika ada rasa keterpaksaan dalam jiwa.

Berbeda halnya jika kondisinya kamu terpaksa karena dipaksa secara berlebihan. Misalnya belajar berlebihan dan kerja lembur. Hal tersebut bukannya mendapat kebahagiaan justru mendapat kesengsaraan, tentunya kebahagiaan itu harus berada di takaran yang tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan tidak Menciptakan Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Lalu apakah kemiskinan itu tuhan sendiri yang menciptakannya atau manusia sendirilah yang menciptakan kemiskinan tersebut. Akan tetapi banyak dari kalangan kita yang sering menyalahkan tuhan, mengenai ketimpangan sosial di dunia ini. Sehingga tuhan dianggap tidak mampu menuntaskan kemiskinan. (Pixabay.com) Jika kita berfikir ulang mengenai kemiskinan yang terjadi dindunia ini. Apakah tuhan memang benar-benar menciptakan sebuah kemiskinan ataukah manusia sendirilah yang sebetulnya menciptakan kemiskinan tersebut. Alangkah lebih baiknya kita semestinya mengevaluasi diri tentang diri kita, apa yang kurang dan apa yang salah karena suatu akibat itu pasti ada sebabnya. Tentunya ada tiga faktor yang menyebabkan kemiskinan itu terjadi, yakni pertama faktor  mindset dan prilaku diri sendiri, dimana yang membuat seseorang...

Pendidikan yang Humanis

Seperti yang kita kenal pendidikan merupakan suatu lembaga atau forum agar manusia menjadi berilmu dan bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan merupakan tolak ukur sebuah kemajuan bangsa. Semakin baik sistem pendidikannya maka semakin baik pula negaranya, semakin buruk sistem pendidikannya semakin buruk pula negara tersebut. Ironisnya di negara ini, pendidikan menjadi sebuah beban bagi para murid. Terlalu banyaknya pelajaran, kurangnya pemerataan, kurangnya fasilitas, dan minimnya tenaga pengajar menjadi PR bagi negara ini. Saat ini pendidikan di negara kita hanyalah sebatas formalitas, yang penting dapat ijazah terus dapat kerja. Seakan-akan kita adalah robot yang di setting dan dibentuk menjadi pekerja pabrik. Selain itu, ilmu-ilmu yang kita pelajari hanya sebatas ilmu hapalan dan logika. Akhlak dan moral dianggap hal yang tebelakang. Memang ada pelajaran agama di sekolah namu hal tersebut tidaklah cukup. Nilai tinggi dianggap orang yang hebat. Persaingan antar sesama pelajar mencipta...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...