Langsung ke konten utama

5 Alasan Mengapa tidak Harus Takut Ketika Nilai IPK Turun

Pernah gak kamu mengalami nilai IPK turun? Pastinya hal tersebut mengecewakan bukan. Banyak dari kalangan mahasiswa yang merasa kecewa dan gelisah ketika nilainya turun karena takut gak lulus. Apalagi kamu yang dituntut sama mertua agar IPK kamu selalu bagus. Padahal IPK itu hanya sebatas angka, tidak bisa menilai kemampuan kamu. Disini ada beberapa alasan mengapa kamu gak perlu takut ketika nilai kamu turun.

(Istockphoto.com)

1. Nilai bukan penentu kesuksesan

Kesuksesan bisa datang dari mana saja termasuk nilai IPK mungkin. Ya tapi tenang saja karena masuh banyak kok jalan menuju kesuksesan. Karena yang IPK-nya bagus belum tentu cepat dapat pekerjaan. Terkadang yang IPK-nya biasa-biasa saja malah cepat dapat pekerjaan.

Selain nilai ada beberapa hal yang kamu lakukan agar bisa menjadi orang sukses di masa depan, yakni jujur, sabar, bekerja keras, perbanyak relasi, ikut pelatihan-pelatihan dan masih banyak hal. Gak perlu takut kalo misalnya IPK turun. Zaman sekarang sudah gak sama kali IPK menentukan kesuksesan. Apa lagi ketika kamu melamar pekerjaan, biasanya yang dilihat bukan seberapa besar nilai IPK kamu, tetapi skill dan pengalaman yang kamu miliki adalah hal yang akan dipertimbangkan oleh perusahaan.

2. Nilai belum tentu bisa mengukur kemampuan diri

Terkadang ada saja dosen yang memberikan nilai dengan asal-asalan yang penting ngumpulin tugas, gak tahu dibaca apa enggak, tau-tau dapat nilai A. Tetapi ada juga dosen yang ngasih tugas banyak ini dan itu, kemudian pas selesai dikerjain tepat waktu, tetap saja nilainya standar, memang kalau dosen seperti ini agak nyebelin sih. 

Tentunya penilaian setiap dosen itu beda-beda walaupun angkanya sama. Belum tentu yang nilainya besar adalah orang yang pintar, dan belum tentu juga orang yang nilainya kecil adalah orang yang bodoh. Hal yang terpenting kamu lakukan adalah mengerjakan tugas sebaik mungkin, jangan pikirkan nilai kamu nanti nilainya besar atau kecil. Setidaknya juga kamu bisa memahami materi yang sudah diajarkan, karena rugi kalau kamu tidak memahami materinya karena bisa jadi ilmu yang diajarkan bisa bermanfaat setelah lulus nanti. 

3. Nilai turun adalah hal yang normal

Hal ajar sebetulnya jika nilai kamu turun, mungkin saja karena materinya sulit dipahami atau dosennya pelit nilai. Prinsip saya ketika nilai turun itu, yang terpenting adalah kamu tidak mengulang lagi nilai mata kuliah tersebut, karena kalau ngulang bisa malu nanti harus ikut belajar sama adik kelas. 

Di dunia ini gak ada manusia yang sempurna kok, semuanya pasti mengalami hal tersebut. Nilai turun juga ada nilai positifnya kok, yakni kamu bisa menerima kekurangan diri dan menjadi motivasi agar tetap semangat belajar.

4. Bisa jadi bukan karena kesalahan kamu

Hal ini mungkin bisa jadi karena faktor dari luar. Ketika udah berusaha semaksimal mungkin tetapi kok kenapa nilainya masih turun, penyebabnya bisa saja karena dosen kurang dalam menjelaskannya sehingga kamu jadi bingung ketika memahaminya, bahkan juga apa yang dipelajari sama yang di-UAS-kan ternyata beda jauh, atau memang dasar dosennya killer ngasih nilai saja pelitnya minta ampun.

Tetepi mau gimana lagi, memang hal tersebut di luar dari kuasa kamu. Yang apa yang bis kamu lakukan kerjain saja tugas yang diberikan sama rajin masuk. Masalah nilai itu diluar kendali kamu. Kamu gak bisa menebak-nebak berapa nilai yang akan keluar di semester ini.

5. Nilai turun bukan berarti kamu gagal

Kalau nilai kamu turun, bukan berarti kamu dicap sebagai orang gagal kok. Walaupun kegagalan datang hal itu tentuny banyak faktornya. Di poin atas sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa nilai tidak menentukan kesuksesan, begitu juga dengan sebaliknya nilai turun juga, gak bakal buat kamu gagal.

Dari poin-poin yang sudah saya jelaskan di atas, kamu harus pahami bahwa nilai hanyalah sebuah angka bukan penentu kesuksesan seseorang. Jika kamu ingin sukses di masa depan hal yang perlu kamu lakukan adalah banyak melakukan kegiatan positif, berorganisasi, perbanyak relasi, ikut pelatihan, banyak berdoa, banyak berbuat baik, dan jangan lupa minta ridho orang tua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...