Ketika bangun tidur, eh ternyata bukan mimpi. Nyatanya, aku masih terdampar di sini, di kota orang, dengan kantong bolong dan perut keroncongan. Hidup ini memang seperti drama picisan, penuh dengan plot twist yang tak terduga. Dulu, imajinasiku adalah taman bermain yang luas, dipenuhi dengan mimpi-mimpi indah. Tapi, realitas datang menghantam, seperti badai yang menerjang taman bunga. Semua warna-warni mimpi itu layu, tergantikan oleh warna abu-abu kekecewaan. Dulu, aku bermimpi menjadi pahlawan super, terbang bebas di langit, menyelamatkan dunia dari kehancuran. Tapi, sekarang aku hanya bisa terbang di angan-angan, menyelamatkan diri dari kenyataan pahit. Aku bermimpi bisa membangun kerajaan sendiri, penuh dengan harta benda dan kekuasaan. Tapi, sekarang aku hanya bisa membangun kastil di udara, yang rapuh dan mudah runtuh. Aku terjebak dalam jebakan realitas, di mana mimpi-mimpi indah hanya tinggal kenangan. Aku seperti...