Aku tak tahu kemana hari ini harus melangkah, telah kusiapkan bekal yang cukup, namun entah mengapa tetap saja tak tahu cara untuk memulai langkah. Di depan mata, banyak sekali ruas jalan berliku-liku dan bercabang, penuh dengan tantangan. Apakah aku bisa menghadapinya sedangkan aku sendirian? Setiap tengah malam, apakah aku bisa melewatinya? Aku sering kali berhadapan dengan pemodal-pemodal besar, manusia cerdas dan berprestasi, pengalaman kerja yang tinggi, serta anak konglomerat. Lantas aku ini siapa? Hanya orang nekat saja. Apakah bisa kuhadapi itu semua dengan hanya berbekal kebaikan dan doa saja? Sedangkan aku jarang berdoa dan berbuat kebaikan.
Rasa ragu dan ketidakpastian terus menghantuiku. Aku merasa seperti tersesat dalam labirin kehidupan, tak tahu jalan keluarnya. Setiap langkah yang kuambil terasa berat, seakan-akan ada beban yang tak terlihat menindih pundakku. Aku terjebak dalam lingkaran pertanyaan tanpa jawaban, dihantui oleh rasa takut dan keraguan.
Namun, di tengah kegelapan ini, secercah cahaya mulai muncul. Aku menyadari bahwa aku tak sendirian. Ada banyak orang di luar sana yang juga sedang berjuang, menghadapi tantangan hidup masing-masing. Ada yang lebih hebat, lebih kuat, lebih berpengalaman, namun ada juga yang lebih lemah, lebih rapuh, lebih membutuhkan bantuan.
Aku mulai menyadari bahwa kebaikan dan doa bukanlah hal yang sia-sia. Kebaikan yang kuberikan, sekecil apapun, dapat menjadi sumber kekuatan bagi diriku sendiri dan orang lain. Doa yang kupanjatkan, meskipun jarang, dapat menjadi penuntun langkahku di tengah kegelapan.
Aku tak perlu menjadi orang yang hebat, tak perlu menjadi orang yang sempurna. Aku hanya perlu menjadi diriku sendiri, dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Aku perlu belajar untuk percaya pada diri sendiri, pada kemampuan dan potensi yang ada dalam diriku. Aku perlu belajar untuk melangkah maju, meskipun dengan langkah yang kecil, meskipun dengan rasa takut yang masih menghantuiku.
Aku tahu, jalan hidupku tak akan selalu mulus. Akan ada rintangan, akan ada tantangan, akan ada kekecewaan. Namun, aku juga tahu, bahwa di balik setiap kesulitan, pasti ada hikmah yang tersembunyi. Aku perlu belajar untuk melihat hikmah itu, untuk mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang kuaalami.
Aku tak perlu takut untuk gagal. Kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Yang penting adalah aku terus berusaha, terus belajar, terus melangkah maju. Aku percaya, dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang teguh, aku bisa mencapai tujuan hidupku. Aku bisa menjadi orang yang lebih baik, yang lebih bermanfaat bagi diriku sendiri dan orang lain.
Komentar
Posting Komentar