Langsung ke konten utama

Dunia yang Penuh Kebohongan

 



Aku muak dengan dunia ini, dunia yang penuh dengan kebohongan. Setiap sudutnya dipenuhi dengan kepalsuan, dari pasar yang menjanjikan keuntungan semu hingga hubungan cinta yang dibangun di atas fondasi dusta. Keuntungan finansial, yang digadang-gadang sebagai tujuan hidup, ternyata hanya memberikan kepuasan sesaat, meninggalkan kekosongan di hatiku.

Aku benci melihat orang-orang berbohong di tempat kerja, hanya untuk mempertahankan kekuasaan yang busuk. Media massa, yang seharusnya menjadi cerminan kebenaran, justru dipenuhi dengan berita bohong yang menyesatkan. Bahkan makanan yang kita konsumsi pun tak luput dari kebohongan, dibalut dengan label-label palsu yang menjanjikan kesehatan.

Aku sendiri, ironisnya, juga termasuk orang yang suka berbohong. Aku berbohong untuk melindungi diri, untuk meraih sesuatu yang aku inginkan, untuk menghindari rasa sakit. Namun, setiap kali aku berbohong, aku merasakan beban yang semakin berat di dadaku. Aku tahu bahwa kebohongan hanya akan menghancurkan diriku sendiri dan orang-orang di sekitarku.

Aku ingin hidup dalam dunia yang jujur, dunia yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang yang tulus. Aku ingin hidup di dunia yang bebas dari kebohongan, dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang berani berkata jujur, meskipun itu menyakitkan. Aku ingin hidup di dunia yang menghargai kejujuran dan integritas, dunia yang tidak lagi dipenuhi dengan kepalsuan.

Aku tahu bahwa perubahan itu tidak mudah. Butuh waktu, butuh usaha, dan butuh keberanian untuk melawan arus kebohongan yang sudah mengakar kuat di dunia ini. Tapi aku percaya, bahwa dengan tekad yang kuat dan hati yang tulus, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik, dunia yang dipenuhi dengan kebenaran dan kejujuran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...