Langsung ke konten utama

Zona nyaman Islamiyah




Rebana berdentum, lantunan shalawat bergema, namun di baliknya, terbersit pertanyaan yang menggerogoti hati. Apakah hanya ini makna hidup seorang Muslim di zaman modern? Menabuh rebana di sepanjang hari, membaca ayat suci dengan bibir saja, duduk di majelis ilmu tanpa mengamalkannya?

Agama mengajarkan bahwa hidup ini sesaat. Benar, sesaat. Namun, apakah sesaat itu dihabiskan hanya untuk bersembunyi di balik tirai keagamaan, menutup mata dari realitas sosial yang begitu luas? Apakah Rasulullah, Nabi yang suci, yang dijamin masuk surga, menghabiskan waktunya hanya untuk berzikir dan beribadah?

Tidak. Rasulullah, dengan segala kesuciannya, terjun langsung ke tengah masyarakat, membenahi tatanan sosial yang kacau balau. Ia melawan kezaliman, meringankan beban kaum miskin, mendamaikan konflik, dan membangun peradaban yang adil.

Lihatlah, dunia sosial ini menjerit, penuh dengan ketidakadilan, kemiskinan, dan konflik. Namun, kita, umat Muslim, dengan dalih "dunia hanya sesaat", memilih untuk bersembunyi di balik selimut agama, menenggelamkan diri dalam ritual-ritual yang terkadang hanya menjadi simbol belaka.

Apakah kita takut menghadapi realitas? Apakah kita enggan berjuang untuk memperbaiki dunia ini? Ataukah kita hanya nyaman dengan zona nyaman yang kita ciptakan sendiri, bersembunyi di balik kata-kata "dunia hanya sesaat"?

Sungguh ironis, kita mengklaim diri sebagai umat yang taat, namun acuh terhadap realitas sosial yang begitu nyata. Kita berdalih "dunia hanya sesaat", namun lupa bahwa amal perbuatan kita di dunia akan menjadi bekal di akhirat.

Marilah kita renungkan kembali makna hidup kita sebagai Muslim. Apakah kita hanya akan menjadi penonton dalam drama kehidupan ini, atau kita akan menjadi aktor yang aktif dalam memperbaiki dunia? Apakah kita akan terus bersembunyi di balik selimut agama, atau kita akan berani keluar dan menerangi dunia dengan cahaya Islam yang sesungguhnya?

Ingatlah, hidup ini bukan hanya tentang ritual, bukan hanya tentang zikir, bukan hanya tentang majelis ilmu. Hidup ini adalah tentang amal, tentang perjuangan, tentang membangun dunia yang lebih baik.

Marilah kita bangkit dari tidur panjang kita, keluar dari zona nyaman kita, dan menjadi Muslim yang sesungguhnya. Muslim yang peduli terhadap dunia, yang berjuang untuk keadilan, yang membangun peradaban yang berakhlak mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...