Langsung ke konten utama

Antara Kekecewaan dan Penyesalan




Kehidupan seringkali menawarkan kita kekecewaan yang tak berkesudahan. Setiap hari, kita dihadapkan pada tantangan yang membuat kita bertanya-tanya apakah semua ini worth it. Saya merasakan hal yang sama. Setiap langkah yang saya ambil, setiap keputusan yang saya buat, selalu diikuti oleh kekecewaan dan penyesalan. Rasanya seperti Tuhan sedang menguji atau membeci saya.

Saya sering kali merasa muak dengan semua orang. Satu kesalahan kecil saya dilakukan, namun 99 keberhasilan lainnya dianggap tidak ada. Kritik dan kemarahan orang lain terasa seperti badai yang tidak pernah berhenti. Saya bertanya-tanya, apakah saya benar-benar salah? Apakah saya tidak cukup baik? Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menghantui pikiran saya.

Penyesalan juga sering kali menghampiri saya. Saya sering memikirkan apa yang akan terjadi jika saya memilih jalan yang berbeda. Seandainya waktu bisa ditarik ulang kembali, saya ingin memilih jalan yang terbaik. Saya ingin menghindari kesalahan-kesalahan yang telah saya buat. Saya ingin merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang sebenarnya. Namun, saya sadar bahwa itu hanya angan-angan.

Pernahkah kita berhenti sejenak untuk mempertanyakan mengapa kita harus mengalami semua ini? Apakah kita harus terus menerima kekecewaan dan penyesalan? Atau apakah kita bisa melakukan sesuatu untuk mengubahnya? Saya menyadari bahwa kehidupan tidak selalu adil. Kita tidak bisa mengontrol semua hal, tapi kita bisa mengontrol bagaimana kita meresponsnya.

Saya mulai menyadari bahwa kekecewaan dan penyesalan adalah bagian dari hidup. Kita tidak bisa menghindarinya, tapi kita bisa memilih bagaimana kita menghadapinya. Saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan masa lalu dan tidak terlalu khawatir tentang masa depan. Saya memutuskan untuk fokus pada saat ini dan melakukan yang terbaik.

Dalam perjalanan hidup ini, saya belajar bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Saya belajar untuk menerima kekurangan saya dan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Saya belajar untuk menghargai keberhasilan saya, tidak peduli seberapa kecilnya.

Saya juga menyadari bahwa kehidupan tidak hanya tentang keberhasilan dan kegagalan. Kehidupan tentang bagaimana kita merespons kesulitan dan bagaimana kita memanfaatkan kesempatan. Kehidupan tentang bagaimana kita memperlakukan diri sendiri dan orang lain.

Dalam catatan ini, saya menyadari bahwa kehidupan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan kekecewaan dan penyesalan. Namun, kehidupan juga penuh dengan kesempatan dan kebahagiaan. Saya berharap kita semua bisa belajar dari kesalahan kita dan terus maju ke depan dengan penuh harapan dan kepercayaan diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...