Langsung ke konten utama

Perbedaan Set dan Repetisi antara Power Lifter, Body Builder dengan Endurance

Repetisi, power lifter, body builder, dan endurance merupakan istilah yang berhubungan dengan kegiatan olahraga dan memiliki perbedaan sebagai berikut:

Repetisi: Repetisi atau sering disebut dengan "reps" merupakan jumlah pengulangan gerakan dalam satu set latihan. Olahraga yang banyak menggunakan repetisi adalah angkat beban atau weightlifting. Biasanya penggunaan repetisi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan massa otot.

Set dan repetisi merupakan bagian dari latihan kekuatan (strength training) yang dilakukan oleh berbagai jenis atlet, termasuk powerlifter, bodybuilder, dan endurance athlete. Namun, ada perbedaan dalam jumlah set dan repetisi yang mereka lakukan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara jumlah set dan repetisi yang dilakukan oleh masing-masing atlet:

1. Power lifter

Power lifter adalah seseorang yang melakukan olahraga angkat besi dengan tujuan meningkatkan kekuatan fisik. Power lifter biasanya berfokus pada tiga jenis gerakan, yaitu squat, bench press, dan deadlift. Mereka berlatih dengan beban yang sangat berat dan melakukan sedikit repetisi dalam setiap latihan. Mereka sering melakukan 1-5 repetisi dalam 1 set dan melakukan 3-5 set dalam satu latihan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya dorong dan kekuatan secara maksimal.

2. Body builder

Body builder adalah seseorang yang melakukan olahraga untuk membangun massa otot dan membentuk tubuh yang ideal. Body builder biasanya berfokus pada latihan beban yang berbeda untuk mengembangkan massa otot di seluruh tubuh. Mereka sering melakukan latihan kekuatan dengan beban yang cukup berat, namun jumlah repetisi yang dilakukan lebih banyak dibandingkan dengan powerlifter. Mereka sering melakukan 8-12 repetisi dalam 1 set dan melakukan 3-4 set dalam satu latihan. Tujuannya adalah untuk membangun massa otot dan meningkatkan definisi otot.

3. Endurance

Endurance atau daya tahan adalah kemampuan tubuh untuk bertahan dalam waktu yang lama dalam kegiatan fisik. Olahraga yang banyak menggunakan endurance adalah lari jarak jauh, bersepeda jarak jauh, atau triathlon. Endurance athlete adalah atlet yang fokus pada latihan yang meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan endurance seringkali dilakukan dengan beban yang lebih ringan dan jumlah repetisi yang lebih banyak dibandingkan dengan powerlifter dan bodybuilder. Mereka sering melakukan 15-20 repetisi dalam 1 set dan melakukan 2-3 set dalam satu latihan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kekuatan secara keseluruhan untuk dapat bertahan lama dalam aktivitas fisik yang dilakukan.

Perbedaan utama antara repetisi, power lifter, body builder, dan endurance terletak pada tujuan olahraga dan jenis latihan yang dilakukan. Repetisi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan massa otot, sementara power lifter lebih fokus pada tiga gerakan angkat besi tertentu untuk meningkatkan kekuatan fisik. Body builder, di sisi lain, berfokus pada pembentukan massa otot dan membentuk tubuh yang ideal dengan berbagai latihan beban yang berbeda. Endurance dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam kegiatan fisik jangka panjang, seperti lari jarak jauh atau bersepeda jarak jauh.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Diri (Fenomena dan Nomena)

Fenomena adalah sesuatu yang sifatnya nampak dan bisa diamati. Sedangkan nomena adalah sesuatu yang tidak nampak namun bisa diamati. Fenomena itu misalnya seperti kursi, gunung, sungai dan semacamnya, sedangkan nomena seperti ilmu, sifat, pemikiran, emosi dan semacamnya.   Selain dari perwujudannya yang membedakan fenomena dan nomena adalah sisi subjektifitasnya. Fenomena hanya memiliki satu subjek saja yakni apa yang nampak, sedangkan nomena memiliki subjek yang berbeda-beda. Masing-masing orang tentu akan membunyikannya secara berbeda-beda.  Walaupun berbeda, fenomena dan nomena ini memiliki keterkaitan. Suatu fenomena jika dilihat lebih dalam dari sisi nomena maka akan menciptakan fenomena baru. Misalnya ada seorang wanita cantik dan ramah, pada awalnya mungkin kita akan mengira bahwa dia adalah orang yang baik. Tetapi ketika di telusuri dari dalam ternyata tidak seperti fenomenanya. Hal inilah yang membuat kita tertipu dan keliru, kita selalu menyimpulkan bahwa kebena...

Catatan Lapang Riset di Desa Cikeusal (Awal)

. Catatan Awal Sebuah Perjalanan di Bawah Kaki Gunung Kromong Sabtu 20 Maret 2021, pukul 12.30 saya bersama teman saya berangkat dari Pondok Pesantren Ulumuddin menuju desa yang hendak dijadikan aktifitas turun lapang, yakni desa Cikeusal. Diperjalanan tepatnya di Palimanan, kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk meneduh di suatu warung. Pukul 13.00 di warung tersebut kita sempat berbincang-bincang sedikit dengan pemiliknya (kami lupa menanyakan namanya). Kami bertanya kepada pemilik warung rute menuju desa Cikeusal. Setelah memberitahu rute, Pemilik warung menceritakan sedikit mengenai desa Cikeusal, bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa binaan dari pabrik Indocement, desa binaan lainnya yaitu Palimanan Barat, Cupang, Walahar, Gempol, Kedungbunder, Ciwaringin. Pada pukul 13.30 kami merasa hujan ini akan awet dan akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi. Ketika menuju desa Cikeusal terlihat jalanan penuh lubang, dan banyak mobil truk pembawa batu a...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...