Langsung ke konten utama

Berfikir Seperti Es Campur

Mengenai metode berfikir mungkin sudah banyak para penemu atau filsuf menemukan sebuah formulasi mengenai cara berpikir secara sistematis. Untuk di masa sekarang ini sumbangan ilmu pengetahuan begitu banyak dan berkembang pesat dan mungkin pada masa kini agak sulit mencari metode berfikir  baru karena saya kira sudah banyak dibahas oleh filsuf dan ilmuwan apalagi mereka membacanya secara detail dan gamblang. Mungkin terutama bagi saya sendiri suit untuk mencari cara berpikir secara original mau mencarinya bagaimanapun atau sintetik apapun pasti suit mencari pemikiran yang begitu otentik.

Mungkin cara berpikir saya ini agak sedikit konyol dan aneh namun apa salahnya sebuah pemikiran tersebut dicoba dan dipraktekkan dalam dunia keilmuan dan kehidupan sehari hari. Meski memang saat ini sudah banyak sumbang sing ilmu pengetahuan yang mana kita tingga memilih saja kira-kira teori atau metode apa yang cocok untuk dipilih. Dari sebuah pilihan-pilihan teori dan berbagai cabang ilmu pengetahuan sebenarnya masih ada dan akan banyak lagi pengetahuan yang baru yang tentunya ilmu tersebut tidak bisa lepas dari pengetahuan sebelumnya. Mungkin kita bisa menghasilkan pengetahuan baru dengan memadukan berbagai pengetahuan.

Mungkin terdengarnya agak aneh jika saya menyebutnya denngan berpikir es campur. Memang ini terdengar lucu dan mun ini ada sisi filosofisnya. Es campur seperti yang kita ketahui yang mana itu adalah sebuah minuman yang menyegarkan dan diharapkan dengan cara berfikir baru ini bisa menjadi sesuatu yang menyegarkan dalam ilmu pengetahuan. Seperti yang kita ketahui pasti pengetahuan yang sudah banyak kita pelajari begitu membosankan dan jenuh, tentu kita perlu ilmu-ilmu baru agar pengetahuan tidak membosankan.

Es campur juga mungkin bisa kita ketahui di dalamnya juga terdapat berbagai variasi bahan makanan seperti buah, es, susu, jeli dan lain semacamnya. Mungkin escampur adalah sesuatu yang tidak terpikirkan atau sesuatu dari satu dari berbagai variasi makanan kemudian digabung menjadi satu sehingga menciptakan sebuah variasi minuman baru. Dari hal tersebut bisa dipahami bahwa metode berfikir es campur yakni memadukan berbagai ilmu pengetahuan menjadi pengetahuan baru atau variasi pengetahuan baru.

Metode berfikir se campur berarti kita harus berani untuk berfikir kreatif serta menggali hal-hal yang baru dalam kehidupan kita. Sesuatu hal yang baru dan kreatif tentu tidak hanya ditemukan dalam fashion ataupun makanan namun juga dalam ranah ilmu pengetahuan juga perlu berbagai variasi agar ilmu menjadi sesuatu yang menyenangkan dan tidak membosankan. Berpikir es campur juga jangan sampai terjebak dalam rasa-rasa atau pengetahuan sebelumnya ini adalah menjadi sebuah faktor utama mengapa pengetahuan itu membosankan. Makanya dengan adanya cara berpikir ini ilmu semakin pesat karena ilmu tidak hanya sekedar sesuatu yang teoritis dan rumit namun juga menyenangkan untuk dilakukan.

Untuk berpikir es campur ini sebenarnya tidak ada kaitannya tentang spesifikasi keilmuan seseorang. Meski keilmuannya itu spesifikasi biologi namun ia paham ekonomi, apa salahnya ia memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan tentang ekonomi jika ia mampu. Mungkin saja ia bisa menemukan ilmu baru yang mana ilmu antara perpaduan biologi dengan ekonomi, bukankah ini adalah sesuatu hal yang positif karena pengetahuan semakin variasi.

Berpikir es campur tidak mesti mencari pengetahuan yang benar-benar otentik karena memang sulit jika di zaman sekarang kita menemukan pengetahuan yang otentik. Saat ini yang mungkin bisa kita lakukan dan mudah untuk dilakukan yakni adalah metode berpikir es campur yang mana ia mencampurkan berbagai cabang ilmu kemudian menghubungkannya dan tentu pasti akan menemukan pengetahuan yang baru.

Orang zaman dulu pun mungkin juga demikian mengapa terjadi mitos-mitos dan lain sebagainya kemudian itu menjadi sebuah kepercayaan, budaya serta ilmu pengetahuan karena mereka berani menghubungkan-hubungkan sesuatu yang berbeda yang mana mereka tidak terfokus atau spesifik pada satu keilmuan saja. saya percaya bahwa semua pengetahuan yang ada di dunia ini pasti terhubung satu sama lain tingga kita sebagai pemikir untuk menghubungkan sesuatu yang berbeda tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Diri (Fenomena dan Nomena)

Fenomena adalah sesuatu yang sifatnya nampak dan bisa diamati. Sedangkan nomena adalah sesuatu yang tidak nampak namun bisa diamati. Fenomena itu misalnya seperti kursi, gunung, sungai dan semacamnya, sedangkan nomena seperti ilmu, sifat, pemikiran, emosi dan semacamnya.   Selain dari perwujudannya yang membedakan fenomena dan nomena adalah sisi subjektifitasnya. Fenomena hanya memiliki satu subjek saja yakni apa yang nampak, sedangkan nomena memiliki subjek yang berbeda-beda. Masing-masing orang tentu akan membunyikannya secara berbeda-beda.  Walaupun berbeda, fenomena dan nomena ini memiliki keterkaitan. Suatu fenomena jika dilihat lebih dalam dari sisi nomena maka akan menciptakan fenomena baru. Misalnya ada seorang wanita cantik dan ramah, pada awalnya mungkin kita akan mengira bahwa dia adalah orang yang baik. Tetapi ketika di telusuri dari dalam ternyata tidak seperti fenomenanya. Hal inilah yang membuat kita tertipu dan keliru, kita selalu menyimpulkan bahwa kebena...

Catatan Lapang Riset di Desa Cikeusal (Awal)

. Catatan Awal Sebuah Perjalanan di Bawah Kaki Gunung Kromong Sabtu 20 Maret 2021, pukul 12.30 saya bersama teman saya berangkat dari Pondok Pesantren Ulumuddin menuju desa yang hendak dijadikan aktifitas turun lapang, yakni desa Cikeusal. Diperjalanan tepatnya di Palimanan, kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk meneduh di suatu warung. Pukul 13.00 di warung tersebut kita sempat berbincang-bincang sedikit dengan pemiliknya (kami lupa menanyakan namanya). Kami bertanya kepada pemilik warung rute menuju desa Cikeusal. Setelah memberitahu rute, Pemilik warung menceritakan sedikit mengenai desa Cikeusal, bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa binaan dari pabrik Indocement, desa binaan lainnya yaitu Palimanan Barat, Cupang, Walahar, Gempol, Kedungbunder, Ciwaringin. Pada pukul 13.30 kami merasa hujan ini akan awet dan akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi. Ketika menuju desa Cikeusal terlihat jalanan penuh lubang, dan banyak mobil truk pembawa batu a...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...