Langsung ke konten utama

Menjadi Terkenal Orang itu Merepotkan

Bicara media sosial saat ini mungkin kita tidak akan bisa lepas dari gaya hidup yang harus dipamerkan di media sosial. Baik kalangan menengah maupun kalangan kelas atas, semuanya ingin terkenal di mana-mana. Dengan kemajuan alat saat ini memang dalam melakukan hal apapun termasuk menjadi terkenal tentu itu adalah hal yang sangat mudah.

Tidak salah memang menjadi orang yang terkenal. Saat ini memang menjadi terkenal menjadi salah satu tujuan hidup, entah itu untuk mencari uang atau hanya untuk kesenangan belaka. Namun di sisi lain ternyata banyak yang rela hanya demi terkenal bahwa sampai menggadaikan harga diri bahkan membahayakan diri sendiri. Apakah sebegitu ambisiusnya manusia ingin menjadi terkenal.

Popularitas memang sesuatu hal yang banyak diinginkan oleh banyak orang, mereka menganggap bahwa hal tersebut dilakukan demi mencari jati diri yang sesungguhnya. Kita tahu bahwa saat ini memang banyak orang-orang kehilangan identitas dirinya, karena faktor lingkungan yang tidak mendukung dirinya sehingga ia mencari cara bagaimana menjadi sesosok yang disukai banyak orang. 

Namun sejatinya menjadi orang yang populer dikalangan masyarakat rupanya tidak semenyenangkan yang dikira. Efeknya mungkin akan membuat diri kita menjadi ketagihan ingin dan ingin menjadi lebih terkenal sehingga rela melakukan apapun demi ketenaran tersebut. Rela melakukan apapun yang penting orang lain banyak yang menyenanginya. Atau bahkan sebenarnya dirinya tidak ingin dikenal publik namun karena ada orang di balik layar yang terus memaksa dirinya agar terus-terusan di depan panggung.

Menjadi terkenal tentu sulit untuk menyembunyikan privasi yang mama setiap gerak gerik harus diawasi oleh banyak orang. Mungkin kisah hidupnya bisa dijadikan uang namun bagaimana jika kisah hidup yang dijual adalah aib bagi dirinya atau sesuatu yang sangat memalukan. Mungkin bagi yang stres atau gila ketenaran tidak masalah namun bagaimana mereka yang tidak ingin diketahui banyak publik, tentu ini sangatlah meresahkan.  

Di didepan publik harus terlihat sempurna serta harus menjaga image di depan banyak orang. Sulit rasanya menjadi orang bebas yang mana tidak di sorot oleh kamera. Sangatlah merepotkan apalagi apa-apa harus direkam dan di ketahui banyak orang. 

Menjadi terkenal memang adalah sesuatu hal yang merepotkan apalagi kita hidup berdasarkan kemauan orang lain bukan keinginan diri sendiri. Menjadi terkenal bukanlah hal yang salah selama itu tidak berlebihan dan tidak menghilangkan jati diri. Jika ingin menjadi terkenal maka yang ditampilkan dalam diri adalah diri yang sesungguhnya bukan sesuatu yang dibuat-buat untuk dikenal banyak orang. 

Menjadi terkenal tentu ada masanya, tidak mungkin kita terus-terusan menjadi terkenal. Mungkin ada beberapa faktor mengapa tidak terkenal yang mana masyarakat sudah mulai bosan dan kurang menarik. Pada fase ini kita harus berfikir, ingin mencari hal-hal yang baru selain menjadi terkenal atau menjadi terkenal dengan cara lain. 

Menjadi terkenal jangan hanya mengandalkan sesuatu seperti harta, keturunan, atau orang terkenal lainnya. menjadi terkenal mestinya harus mengandalkan kemampuan diri sendiri, intinya jangan hanya mengandalkan keberuntungan. Keberuntungan itu hanyalah sesaat saja ketika sudah hilang ini menjadi sebuah kehancuran bagi diri.

Memang sulit rasanya jika ingin menjadi terkenal di era kini, apalagi persaingan dunia hiburan semakin lama semakin ketat. Tidak hanya mengandalkan bakat saja namun juga bagaimana disukai oleh banyak orang. Disukai banyak orang adalah hal yang sulit dan sekaligus merepotkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...