Langsung ke konten utama

Memahami Sebuah Ketakutan


Salah satu rasa yang dibenci oleh manusia adalah rasa ketakutan akan sesuatu. Setiap orang pasti memiliki akan sebuah ketakutan terhadap sesuatu. Sebuah ketakutan itu muncul mungkin karena sebuah peristiwa traumatis yang membuat perasaannya hancur dan sulit untuk disembuhkan. Mungkin kita juga mengenal yang namanya sebuah fobia yang mana setiap orang memiliki fobianya masing-masing dan fobia ini mungkin sebenarnya sesuatu yang tidak kita takuti namun hal tersebut bisa ditakuti oleh orang yang takut pada hal tersebut.

Sebuah ketakutan sebenarnya tidak mesti sesuatu hal yang dibenci atau dijauhi ketakutan itu tidaklah memiliki banyak sisi negatif akan tetapi sebenarnya sebuah ketakutan pun tentu memiliki sisi positifnya. Ketakutan bisa dikatakan adalah sebuah pengalaman yang tidak menyenangkan yang mana itu membuat sebuah trauma berat. Dari ketakutan ini maka manusia akan muncul kewaspadaan pada dirinya agar jangan sampai hal buruk tersebut tidak terulang kembali.  Seseorang yang takut berarti ia belajar dari kesalahan yang lalu, namun perlu digaris bawahi bahwa memang ada sebuah ketakutan yang harus dijauhi atau dihindari ada juga memang ketakutan yang harus dihadapi.

Ketakutan yang harus dijauhi tentu ketakutan itu akan mengancam nyawa kita seperti ketakutan akan hewan buas atau berkendara dengan ugal-ugalan tentu ketakutan disini adalah sesuatu hal yang baik agar kita tidak mengulanginya kembali. Seseorang yang tidak takut akan hal ini tentu meski ia telah berulang kali lolos dari bahaya belum berarti kita bisa terhindar kembali. Memang alangkah lebih baiknya jika memang itu benar-benar berbahaya dan juga memang tidak penting untuk dihadapi lebih baik untuk dihindari.

Ada juga memang sebuah ketakutan yang memang harus dihadapi karena kita ketakutan itu terus menghantui bisa saja ketakutan itu justru malah membuat dirinya semakin sengsara. Semisal ketakutan akan tidak lulus ujian hal ini tentu akan mengganggu pikiran kita mau tidak mau emang hal tersebut meti dihadapi dan jika dihindari justru malah mengakibatkan keburukan yang lainnya. Tentu ketakutan ini mesti dihadapi, untuk menghadapinya tentu kita mesti memberanikan diri serta selalu berpikir positif bahwa memang bisa menghadapinya lalu pikiran negatif pun juga mesti dihindari karena memang pikiran-pikiran negatif itu merupakan sesuatu hal yang menghantui pikiran kita. Dan yang terpenting mungkin rasa ketakutan akan kegagalan itu perlu dibuang, sebuah kegagalan sebenarnya adalah sesuatu hal yang wajar-wajar saja dan tidak mesti untuk dihindari, yang terpenting mencoba saja dulu meski gagal tentunya akan ada sesuatu hal yang dipelajari dari kegagalan itu lalu mencoba kembali.

Sebuah ketakutan memang kita perlu memahami betul apakah hal tersebut adalah ketakutan yang perlu dihindari atau sesuatu yang dihadapi. Jika memang bingung mungkin kita bisa mengambil pelajaran dari orang lain tentu kita akan bisa tahu mana yang perlu dihindari dan mana yang perlu dihadapi. Orang yang menghadapi sesuatu hal yang berbahaya lalu justru malah menghancurkan dirinya maka kita bisa mengambil pelajaran bahwa hal tersebut perlu dihindari. Lalu jika ada sebuah ketakutan namun banyak yang sukses karena menghadapi ketakutan tersebut memang perlu kita hadapi berarti.

Buat apa bingung memikirkan sebuah ketakutan padahal kita bisa mengambil pelajaran dari orang lain. Dari sebuah ketakutan pun akan sebuah muncul ilmu pengetahuan baru, pengetahuan ini bisa menjadi sebuah peringatan bagi orang lain agar tidak mendekatinya dan menghindari serta menjadi sebuah ilmu pengetahuan bahwa apa yang ditakuti adalah sebuah kebohongan. Dari berbagai pengalaman mungkin ketakutan adalah sesuatu hal yang selalu diingat dan memang sulit untuk dilupakan. Jangan jadikan sebuah ketakutan menjadi sebuah penghalang justru jadikan ketakutan menjadi sumber pelajaran ilmu pengetahuan dan jadikan sebagai penyemangat dalam hidup.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...