Langsung ke konten utama

Pengetahuan dan Hasrat Keinginan

Setiap manusia memiliki keinginan yang berbeda-beda. Keinginan tersebut merupakan dorongan alami yang timbul dalam diri manusia untuk mencapai sesuatu yang diidam-idamkan. Mengapa manusia begitu ingin mencapai keinginan-keinginan tersebut? Jawabannya terletak pada penasaran yang melandasi manusia, keingintahuan mereka terhadap apa yang mereka ketahui selama ini.

Manusia adalah makhluk yang imajinatif. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif, menggabungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan lainnya, dan menciptakan modifikasi pengetahuan. Keinginan dan pengetahuan saling terkait erat. Ketika seseorang menginginkan sesuatu, keinginan tersebut muncul karena adanya pengetahuan yang telah mereka miliki.

Bayangkan seseorang yang ingin menjadi kaya. Mengapa mereka menginginkan kekayaan? Hal ini disebabkan oleh pengetahuan tentang apa itu kekayaan yang ada dalam pikiran mereka. Mereka mungkin melihat orang-orang kaya di sekitar mereka atau membaca kisah sukses orang-orang kaya melalui media. Pengetahuan tentang kekayaan ini menjadi pendorong bagi mereka untuk meraih kesuksesan finansial.

Namun, tidak semua manusia memiliki keinginan yang sama. Orang-orang di desa atau orang-orang yang hidup terpencil mungkin tidak menginginkan kekayaan meskipun mereka miskin. Mengapa demikian? Jawabannya terletak pada kurangnya pengetahuan mereka tentang kekayaan. Mereka mungkin tidak memiliki bayangan atau gambaran yang jelas tentang kehidupan orang kaya. Oleh karena itu, kekayaan tidak menjadi tujuan yang diinginkan oleh mereka.

Di sisi lain, orang miskin di kota memiliki pengetahuan tentang kekayaan. Mereka sering kali bekerja keras dan berjuang untuk meningkatkan kondisi keuangan mereka karena mereka memiliki pemahaman tentang apa itu kekayaan dan bagaimana cara mencapainya. Pengetahuan menjadi pendorong bagi mereka untuk berusaha meraih kemakmuran.

Namun, pengetahuan saja tidak cukup. Dorongan dan hasrat manusia tidak cukup hanya dengan mengetahui sesuatu secara rasional. Manusia selalu mencari pengetahuan empiris untuk melengkapi pengetahuan dalam pikiran mereka. Mereka mencari pengalaman nyata, mengumpulkan bukti dan fakta untuk memvalidasi pengetahuan yang mereka miliki.

Tetapi tidak selalu setiap keinginan yang ada dalam pikiran manusia dapat terwujud dengan mudah. Terkadang, kita mengalami kekecewaan dalam mewujudkan sesuatu. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan antara bayangan atau harapan dengan kenyataan yang sebenarnya. Imajinasi yang berlebihan dalam menginginkan sesuatu seringkali menyebabkan kekecewaan.

Maka dari itu, untuk mewujudkan atau merasakan sesuatu, sebaiknya kita memahaminya dengan tidak berlebihan. Jangan hanya mengandalkan pengetahuan yang terbatas, seperti melihat sedikitnya pengalaman orang lain. Penting untuk mengumpulkan berbagai pengalaman dan sudut pandang yang berbeda agar imajinasi kita menjadi lebih nyata.

Dalam perjalanan mencapai keinginan dan menggapai impian, tidak ada jaminan bahwa semuanya akan berjalan mulus. Namun, dengan pengetahuan yang luas dan pengalaman yang kaya, kita dapat mengurangi potensi kekecewaan. Semakin banyak pengetahuan dan pemahaman yang kita miliki, semakin realistis harapan dan impian kita, sehingga kita dapat merencanakan tindakan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kenyataan.

Dalam hidup, pengetahuan dan keinginan saling berhubungan. Pengetahuan yang kita peroleh membentuk keinginan kita, dan keinginan tersebut mendorong kita untuk terus mencari pengetahuan lebih lanjut. Kombinasi yang baik antara pengetahuan yang kaya dan keinginan yang realistis akan membawa kita lebih dekat pada pencapaian tujuan dan kebahagiaan dalam hidup.

Dalam kesimpulan, manusia memiliki keinginan yang ingin dicapai karena penasaran dengan apa yang mereka ketahui selama ini. Keinginan tersebut terkait erat dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Pengetahuan menjadi pendorong bagi keinginan, namun dorongan tersebut tidak cukup hanya dengan pengetahuan saja. Manusia selalu mencari pengetahuan empiris untuk melengkapi pengetahuan dalam pikiran mereka. Terkadang, imajinasi yang berlebihan dalam menginginkan sesuatu dapat menyebabkan kekecewaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami sesuatu dengan tidak berlebihan, mengumpulkan berbagai pengalaman, dan memiliki pandangan yang lebih luas untuk mewujudkan keinginan dengan lebih realistis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...