Materialisme historis, sebuah konsep yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, memandang sejarah sebagai serangkaian tahapan perkembangan masyarakat yang saling terkait. Dalam pandangan mereka, evolusi masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan perubahan dalam struktur sosial. Tahapan-tahapan perkembangan sejarah yang dikemukakan oleh materialisme historis adalah masyarakat primitif, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis, dan masyarakat sosialis (komunis). Setiap tahapan ini memiliki karakteristik unik yang membentuk landasan bagi tahapan berikutnya.
A. Masyarakat primitif
Masyarakat primitif adalah tahapan perkembangan awal manusia
di mana mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang tergantung pada
berburu, mengumpulkan makanan, dan kegiatan pertanian sederhana. Dalam
masyarakat primitif, kepemilikan bersifat kolektif, dan tidak ada pemisahan
yang jelas antara pemilik dan non-pemilik alat produksi. Produksi dan
distribusi sederhana dilakukan secara bersama-sama. Komunitas ini didasarkan
pada hubungan sosial yang saling kooperatif dan prinsip saling ketergantungan.
B. Masyarakat feodal
Masyarakat feodal berkembang setelah runtuhnya masyarakat
primitif. Pada tahap ini, kepemilikan tanah menjadi faktor utama dalam struktur
sosial. Kekuasaan politik dan ekonomi berpusat pada kelas bangsawan atau kaum
feodal yang memiliki tanah, sementara mayoritas penduduk adalah petani yang
bekerja sebagai penerima tanah. Hubungan antara pemilik tanah dan petani
didasarkan pada sistem kerja paksa, di mana petani memberikan sebagian hasil
panen kepada pemilik tanah sebagai bentuk sewa atau upeti. Produksi lebih
terpusat pada pertanian, dan perkembangan perdagangan dan kota-kota terkait
erat dengan peran kelas bangsawan.
C. Masyarakat kapitalis
Masyarakat kapitalis muncul sebagai hasil dari revolusi
industri pada abad ke-18 dan ke-19. Tahap ini ditandai oleh dominasi kelas
kapitalis atau pemilik modal yang mengendalikan alat produksi dan modal.
Pemisahan antara pemilik alat produksi (kapitalis) dan pekerja menjadi lebih
jelas. Tenaga kerja dipandang sebagai komoditas yang dapat dibeli dan dijual di
pasar tenaga kerja. Kekuatan ekonomi kapitalis didorong oleh akumulasi modal,
persaingan pasar bebas, dan eksploitasi tenaga kerja. Perkembangan teknologi
dan industrialisasi menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat
kapitalis.
D. Masyarakat sosialis (komunis)
Masyarakat sosialis adalah tahapan ideal yang diharapkan
oleh Marx dan Engels. Dalam tahap ini, kepemilikan alat produksi bersifat
kolektif dan dimiliki secara bersama oleh seluruh masyarakat. Masyarakat
sosialis menghilangkan konflik antara pemilik dan non-pemilik alat produksi
dengan menghapus sistem kepemilikan pribadi. Produksi dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat, bukan untuk mencapai keuntungan individu. Prinsip
distribusi dalam masyarakat sosialis adalah "dari setiap orang menurut
kemampuannya, kepada setiap orang menurut kebutuhannya". Dalam visi Marx,
tahap masyarakat sosialis akan mengarah pada masyarakat komunis, di mana tidak
ada kelas sosial dan negara.
Referensi:
- Marx, K., & Engels, F. (1848). The Communist Manifesto.
- Marx, K. (1867). Das Kapital, Volume I.
- Engels, F. (1884). The Origin of the Family, Private Property and the State.
- Bottomore, T. B. (1991). A Dictionary of Marxist Thought. Wiley-Blackwell.
- McLellan, D. (2007). Karl Marx: A Biography. Palgrave Macmillan.
- Wood, E. M. (2004). The Origin of Capitalism: A Longer View. Verso Books.
Komentar
Posting Komentar