Sakit hati merupakan hal yang mungkin sebagian besar orang tidak menginginkannya. Hal ini karena sakit hati merupakan sesuatu yang tidak nyaman dalam kehidupan. Manusia sering menghindari rasa sakit dengan berbagai macam hal seperti berlibur atau menjalankan berbagai hobi.
Sakit hati muncul karena rasa kecewa pada kenyataan. Sakit hati muncul dari rasa kebahagiaan yang berbanding terbalik seperti dingin yang berubah menjadi panas turun menjadi naik dan semua ras itu tiba-tiba berubah drastis. Sebuah lawan kata namun sama-sama kuat, semakin besar kesenangannya maka akan semakin besar bula ras kekecewaan yang akan terjadi. Maka dari itu manusia perlu adanya sebuah kontrol diri untuk menanggulangi perubahan tersebut.
Meski sakit hati adalah sesuatu hal yang dibenci, namun hal tersebut tidak bisa dihindari. Di dunia ini manusia mana yang tidak pernah meras sakit hati atau kecewa hanya malaikatlah yang misal melakukannya. Meski sakit, setiap kejadian pasti ada hikmahnya.
Sakit hati bisa saja adalah sebuah kekecewaan atau juha ia bisa menjadi sebuah penyadaran diri. Orang yang sadar dengan proses sakit hati biasanya akan berubah secara drastis. Sakit hati menjadi sebuah pemicu untuk perubahan yang nyata, ibarat seperti gas yang dingin lalu terbakar oleh percikan api.
Sakit hati adalah sebuah realitas, ia membangunkan diri dari modal mimpi tidur yang panjang. Ketika dibangunkan, memang terasa kaget dan begitu mengejutkan. Memang ada sedikit takut kecewa dan benci, mengapa ini terjadi bukankah tidur itu lebih menyenangkan.
Namun ini lah realitasnya dimana tidak semua yang baik itu berakhir baik. Seperti sebuah mimpi atau ekspetasi yang akhirnya ia hanya menjadi biangnya sakit hati. Rasa sakit hati itu memang muncul karena rasa tidak percaya atau tidak menerima kenyataan. Maka di sinilah penentuannya terkadang rasa sakit hati ini buka menjadi pemicu untuk bangkit atau justru bisa menjadi penyakit hal ini tergantung bagaimana ia menerima realitas yang ada.
Orang yang tak mau menerima realitas tersebut justru ras sakit hatinya semakin tertanam mendalam hingga akhirnya tumbuh menjadi balas dendam. Tidak sedikit orang membunuh orang yang dicintainya karena ia telah mengecewakan dirinya. Pikirannya bukan menuju realitas namun justru ia semakin berekspetasi dimana akalnya semakin jauh dari realitas. Seseorang yang membunuh ia tidak berpikir apa yang terjadi jika ia melakukan hal tersebut, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana dendamnya terbalaskan dan terpuaskan. Dan ini lah orang yang jauh dari realitas, ia tidak memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya, ia tidak memikirkan orang di sekitarnya bahkan ia tidak memikirkan dirinya sendiri.
Namun sakit hati juga bisa menjadi sesuatu yang positif ketika ia menerima realitas yang ada. Ketika ia kecewa karena ditolak atau putus hubungan, ia mungkin merasa kecewa namun di sisi lain memang inilah kenyataanya terima meski sakit namun perlahan tapi pasti realitas yang menyakitkan itu justru menjadi obat penyemangat hidup. Tidak sedikit orang yang merasakan sakit hati bangkit dari keterpurukannya dan memperbaiki yang telah ada. Dari pada memikirkan rasa kecewa ditinggalkan lebih baik hal apa yang perlu atau penting untuk dilakukan. Bisa saja pekerjaannya fokus karena ia sudah sadar bahwa pekerjaan lebih penting daripada menjalin hubungan yang tak pasti.
Memang mestinya demikian yang mana sakit hati menjadi penyadaran diri. Sadar dari imajinasi yang tidak pasti, hidup ini tentu yang pasti-pasti aja. Mengenai keinginan harapan dan tujuan semua itu tentu harus sesuatu yang pasti untuk dicapai dan dilakukan. Sakit hati jiga mengajarkan bahwa mengharapkan kepada selain diri itu memang adalah sesuatu yang sering kali membuat kekecewaan. Tentu ini kita tidak bisa menyalahkan orang lain. Orang lain tentu memiliki banyak kekurangan sehingga wajar saja membuat kita kecewa. Jadi jika manusia melakukan kesalahan maka wajar saja jika kecewa itu muncul.
Namun bukan berarti kita berhenti untuk berharap, meski memang kita tahu bahwa itu mengecewakan anggap saja ini hal yang wajar dan menjadi sebuah pelajaran. Sakit hati itu bukanlah sesuatu yang perlu dihindari atau ditakuti tetapi harus kita hadapi bahkan sakit hati harus dijadikan alat penantang diri, seberapa kuatkan kita menghadapi hidup. Ketika sakit hati menjadi kekuatan hidup maka ia akan menjadi manusia yang super kuat dan sulit untuk digoyahkan.
Komentar
Posting Komentar