Langsung ke konten utama

Kritik dan Pemikiran Lain Mengebai Dialektika Alam

A. Kritik terhadap konsep dialektika alam

Konsep dialektika alam merupakan pandangan materialisme dialektis yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Pandangan ini menyatakan bahwa alam semesta terus mengalami perubahan dan berkembang melalui konflik antara elemen-elemennya, yang pada akhirnya akan menghasilkan hasil yang lebih maju dan berkualitas.

Namun, konsep dialektika alam ini juga mendapat kritik dari beberapa pihak, termasuk dari John Bellamy Foster. Foster dalam bukunya yang berjudul "Marx's Ecology: Materialism and Nature" menyatakan bahwa konsep dialektika alam sebenarnya memiliki beberapa kelemahan.

Salah satu kritik Foster terhadap konsep dialektika alam adalah bahwa pandangan ini cenderung mengabaikan ketergantungan manusia terhadap alam. Menurutnya, Marx dan Engels terlalu fokus pada konflik antara elemen-elemen alam, sehingga mengabaikan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan hidup.

Selain itu, Foster juga mengkritik cara pandang dialektika alam yang terlalu deterministik, di mana alam dianggap sebagai suatu kekuatan yang selalu berubah dan menghasilkan hasil yang lebih maju secara alamiah. Menurutnya, pandangan ini cenderung mengabaikan peran manusia dalam mengubah alam, serta dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat perubahan tersebut.

B. Perbandingan dengan pemikiran lain tentang alam dan lingkungan

Foster adalah seorang ekonom dan penulis yang mengemukakan pandangan yang berbeda dengan pemikiran umum tentang alam dan lingkungan. Menurut Foster, masalah lingkungan saat ini tidak dapat diatasi hanya dengan kebijakan lingkungan semata, melainkan harus dipahami dari sudut pandang ekonomi politik.

Foster menekankan bahwa kesenjangan sosial dan ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi pengelolaan lingkungan. Menurutnya, sistem kapitalisme yang didasarkan pada keuntungan mengarah pada eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, serta tidak adanya penghargaan terhadap lingkungan sebagai modal dasar untuk keberlanjutan ekonomi.

Foster berpendapat bahwa solusi terbaik untuk masalah lingkungan adalah dengan menerapkan sistem ekonomi yang berkelanjutan, yaitu sistem yang mengutamakan keadilan sosial dan lingkungan sekaligus. Dalam pandangan Foster, perlunya sebuah sistem ekonomi alternatif yang menjunjung tinggi nilai keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan, seperti ekonomi berbasis sumber daya dan ekonomi solidaritas.

Berbeda dengan pemikiran Foster, ada juga pemikiran lain yang menekankan pada pentingnya perlindungan lingkungan dari sudut pandang konservasi. Pemikiran ini menyatakan bahwa alam dan lingkungan harus dilindungi dari aktivitas manusia yang merusak. Salah satu tokoh penting dalam pemikiran ini adalah John Muir, seorang naturalis dan penulis yang berjuang untuk perlindungan alam liar dan lahan yang belum terjamah.

Pemikiran lain yang sering dikaitkan dengan masalah lingkungan adalah pemikiran sosialisme. Dalam pandangan sosialisme, keberlanjutan lingkungan dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keadilan sosial. Hal ini dipandang penting karena pengelolaan lingkungan yang baik akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

C. Refleksi atas perkembangan dunia modern yang mengabaikan dialektika alam

Dalam perkembangan dunia modern, seringkali keberhasilan teknologi dan kemajuan manusia dianggap sebagai tujuan utama, sehingga seringkali mengabaikan dialektika alam atau hubungan dinamis antara manusia dan lingkungan alam. Hal ini dapat dilihat dari maraknya penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan merusak lingkungan, seperti penebangan hutan, polusi udara dan air, serta perubahan iklim global.

Kegagalan untuk memperhitungkan dialektika alam dalam pembangunan ekonomi dan sosial telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang parah dan krisis lingkungan global yang semakin memburuk. Krisis tersebut memicu bencana alam, kehilangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim global yang semakin parah.

Namun, semakin banyak kesadaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, serta perlunya memperhitungkan dampak lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi dan sosial. Banyak organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak negara berusaha untuk memperbaiki masalah lingkungan dan mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal ini, beberapa upaya yang dapat dilakukan termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, meningkatkan efisiensi energi, mendorong penggunaan energi terbarukan, dan memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap kegiatan industri yang merusak lingkungan.

Referensi:

  • Foster, J.B. (1999). The Vulnerable Planet: A Short Economic History of the Environment. New York: Monthly Review Press.
  • Muir, J. (1911). My First Summer in the Sierra. Boston: Houghton Mifflin.
  • O'Connor, J. (1998). Natural Causes: Essays in Ecological Marxism. New York: Guilford Press.
  • Referensi: Foster, J.B. (2000). Marx's Ecology: Materialism and Nature. Monthly Review Press.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...