Langsung ke konten utama

Empat Skill Untuk Menjalani Berbagaj Cobaan

Bicara soal kehidupan tentu ini adalah sesuatu yang sulit untuk dijalani yang mana hidup itu tidak semudah seperti di dunia game. Mungkin jika kita hidup di dunia game kita tidak pelu memikirkan bagaimana cara mencari uang, khawatir sakit, kelaparan bahkan mati pun juga bisa hidup lagi. Yang namanya hidup ini tentu tidak bisa dilakukan secara berulang-ulang, kita hanya diberi kesempatan sekali untuk melakukan sesuatu. 

Dalam perjalanan hidup mungkin kita berharap diberikan cobaan yang mudah namun Tuhan berkata lain justru memberikan cobaan yang semakin berat. Sebenarnya yang jadi masalah bukanlah cobaannya yang berat, namun kemampuan kita yang mestinya ditingkatkan. 

Yang namanya hidup tentu tidak asal jalan saja, tentu ada banyak cara yang mesti dilakukan dalam menjalani hidup. Khususnya mengenai sebuah kemampuan diri yang mana ini adalah sesuatu yang penting. Semakin baik kemampuan seseorang dan semakin banyan kemampuan yang dimiliki tentu rintangan dan tantangan akan mudah. 

Mengenai sebuah keahlian setiap orang pasti memiliki keahlian yang beragam, namun ada 4 hal yang penting untuk dimiliki seseorang untuk menjalani hidup, yaitu: 

Survive

Survive atau cara bertahan hidup ini merupakan kemampuan yang dasar untuk dimiliki seseorang. Dimana pada kondisi manusia mungkin dalam keadaan miskin dan tidak memiliki apa-apa. Namun bukan berarti tidak memiliki apa-apa itu harus pasrah tidak melakukan apa-apa justru ada sesuatu hal yang dilakukan. 

Di sinilah kemampuan survive itu harus dimiliki. Dari mulai cara mencari penghasilan, berusaha mencari penghasilan, mengatur keuangan, beradaptasi dengan lingkungan, pandai mengambil peluang, inilah yang merupakan skill dasar yang mesti dimiliki oleh setiap orang. 

Seseorang yang tidak memiliki skill dasar untuk survive tentu akan sangat sulit untuk menjalani hidup. Apalagi jika ia sudah nyama pada posisi di atas lalu tiba-tiba diberi ujian berupa kemiskinan, maka tidak semua orang bisa melewati hal tersebut. Hanya orang-orang yang bisa survive lah yang bisa melewati ini. 

Skill survive ini mungkin dilakukan tidak hanya di saat genting saja atau dalam kondisi terdesak, justru ini mestinya harus dipersiapkan ketika kondisi sedang nyaman. Semisal ketika kita kaya dan banyak pembantu, apa salahnya melakukan seperti apa yang dilakukan oleh pembantu. Hal ini dilakukan bukan berarti untuk merendahkan diri, tetapi ini adalah persiapan diri ketika terjadi hal yang tidak diinginkan. Misalnya dilanda kebangkrutan lalu miskin, tentu tidak ada yang bisa kita andalkan selain diri kita sendiri. Tanpa ada persiapan tentu ia tidak akan bisa beradaptasi di berbagai kondisi. Manusia yang hebat tentu ia bisa beradaptasi diberbagai kondisi sedangkan yang tidak mampu ia akan bunuh diri. 

Controling

Kontroling ini kebalikannya survive yang mana jika survive ini dilakukan ketika miskin sedangkan kontroling dilakukan ketika kaya. Bukan berarti menjadi kaya itu tidak memiliki cobaan, justru cobaannya semakin besar apalagi dalam hal godaan kenikmatan.

Seseorang yang diberikan kenikmatan lebih biasanya ia akan lupa dan terlena dengan kenikmatan tersebut dan inilah yang menjadi sebuah bahaya bagi diri kita. Diri kita mungkin akan menjadi orang yang sombong, berlebih-lebihan dan takut akan penderitaan. 

Kita lihat saat ini dimana bahwa banyak sekali orang-orang yang diberikan kenikmatan justru bukan membuatnya semakin lebih baik justru malah sebaliknya ia malah menjadi orang yang semakin buruk. Sikap kontroling ini lah yang penting untuk dimiliki setiap orang, apalagi ketika ia menjadi orang kaya. 

Meski memiliki segalanya tentu kita harus memiliki kontrol diri agar tidak berlebih-lebihan dalam membeli sesuatu atau melakukan sesuatu serta tidak membandingkan diri dengan kelebihan orang lain. Seorang yang sudah memiliki kontrol diri baik tentu ia selalu memikirkan sesuatu tersebut mengenai hal apa yang dibeli tentu ia akan pikirkan dengan matang jangan sampai itu justru malah menghancurkan. 

Orang kaya yang sejati tidak sembarangan dalam membeli sesuatu atau melakukan sesuatu. Ia tidak mudah pamer kepada orang lain, ia memiliki prinsip bahwa harta itu bukan untuk dipamerkan namun digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. 

Manajemen

Manajemen ini perlu dilakukan manakala ketika kita menjadi orang yang sibuk. Tentu di tengah jadwal yang sibuk apalagi banyak hal yang penting untuk dilakukan, seni untuk mengatur waktu penting untuk dilakukan. Jangan sampai hanya gara-gara buruknya manajemen waktu yang buruk justru malah menghancurkan diri kita. 

Maka dari itu selagi diwaktu senggang sebelum sibuk itu tiba alangkah baiknya belajar mengatur waktu. Suatu saat ketika kita dihadapkan dengan sempitnya waktu hal tersebut tidak menjadi sebuah kendala. 

Pandai memahami situasi dan kondisi

Skill ini adalah skill yang paling penting untuk dimiliki, yang mana pembacaan dalam sebuah situasi adalah hal yang penting dimiliki. Apalagi di masa sekarang yang mana perubahan sosial itu begitu cepat berubah tentu kita harus bisa berdaptasi di kondisi yang serba cepat berubah. 

Untuk memiliki kemampuan ini kita pelu banyak belajar dari pengalaman orang lain yang aman pengalaman orang lain adalah sebuah gambaran dalam diri jika kita mengalami kondisi yang sama, atau mendengarkan saran dari yang ahli juga penting karena meski kita yang mengalami bukan berarti kita pandai dalam menyelesaikan sebuah persoalan apa salahnya meminta saran dari yang ahli masalah mengambil keputusannya itu tergantung diri. 

Dan yang penting adalah tidak takut gagal dan terus mencoba, yang mana kegagalan bukanlah akhir namun ia adalah sebuah pelajaran yang mesti kita pahami agar kegagalan itu tidak terulang kembali. Bukankah seorang yang ahli adalah orang yang gagal berkali-kali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...