Langsung ke konten utama

Eksistensi Relatif dan Eksistensu Absolut

Mengenai eksistensi keberadaan suatu benda, sebenarnya benda tersebut dikatakan ada itu karena apa. Apakah suatu benda diadakan karena adanya pengetahuan atau karena apa. Apakah misalnya candi borobudur itu bisa  dikatakan ada meski tidak ada yang mengetahuinya atau itu dikatakan tidak ada. 

Dunia ini sesungguhnya masih banyak misteri dan banyak di dunia ini percaya pada sesuatu yang belum ada. Inilah kehebatan manusia yang mana ia berpikir mengenai sesuatu yang belum ada. Ia diadakan dalam sebuah konsep teori, seperti teori ruang waktu yang mana ini belum bisa dikatakan ada secara nyata namun secara konsep teori ia dikatakan ada. 

Mengenai eksistensi sesuatu itu maka bisa dikatakan ada dua eksistensi, yakni:

Eksistensi Relatif

Eksistensi relatif ini bisa dikatakan ada tergantung siapa yang mengadakannya. Semisal kepercayaan mengenai sebuah sihir ia bisa dikatakan ada karena banyak yang percaya bahwa sihir itu nyata. Apalagi jika ini tidak hanya sekedar kepercayaan atau konsep yang mana ini bisa dibuktikan dengan nyata. 

Namun jika sesuatu itu belum bisa dibuktikan secara nyata, maka bisa dikatakan bahwa eksistensinya adalah eksistensi relatif. Ia bis dikatakan ada juga bisa dikatakan tidak ada. Tergantung bagaimana sudut pandang orang dan kepercayaan seseorang pada hal tersebut. Keberadaan benda tersebut juga bisa hilang ketika memang tidak ada yang mempercayainya. 

Jika di era modern ini kemudian banyak yang tidak percaya akan sihir, maka sihir itu bisa dikatakan sesuatu yang tidak ada. Meski sebelumnya banyak yang percaya namun kepercayaan akan sihir itu semakin lama semakin luntur sehingga keberadaannya pun juga ikut menghilang. 

Memang keberadaan sesuatu jika bentuknya adalah konsep teori sebenarnya adalah eksistensi relatif. Agama sekalipun ketika banyak yang melupakan ajarannya maka agama tersebut eksistensinya juga hilang. 

Atau sebaliknya sesuatu yang sifatnya hanya sekedar konsep itu levelnya bisa lebih tinggi lagi dari eksistensi relatif jika memang ada aktivitas di dalamnya. Agama mungkin hanya sekedar sebuah konsep yang amna eksistensinya adalah eksistensi relatif namun ketika itu direalisasikan dalam bentuk budaya aktivitas dan semacamnya maka levelnya lebih dari eksistensi relatif.

Mungkin ini bisa disebut konsep yang hidup dimana ia tidak hanya sebatas keyakinan namun juga sebagai sesuatu yang dijalani. Namun ini masih tetap disebut eksistensi relatif karena keberadaannya tergantung penganutnya dalam menjalankannya. Ketika itu tidak ada yang menjalankannya maka eksistensinya pun juga akan luntur. 

Eksistensi relatif memiliki keberadaan yang terus berubah-ubah. Eksistensi juga bisa dikatakan eksistensi untuk memaknai sesuatu. Dalam sebuah pemaknaan terhadap sesuatu biasanya ia akan berubah seiring perubahan zaman. Semisal seperti keberadaan uang yang mana uang eksistensinya bukan terletak dari bahan materialnya namun makna yang terkandung di dalamnya. Ia menjadi bermakna dan dikatakan ada karena ia dimaknai sebagai benda yang berharga. Namun hal ini tentu bisa berubah ketika uang sudah tidak berlaku lagi di masyarakat, mungkin maknanya sama namun dalam bentuk yang berbeda. 

Eksistensi Absolut

Eksistensi absolut adalah eksistensi yang tidak bergantung pada eksistensi lainnya. Ia akan terus tetap ada meski yang lainnya tidak ada. Bisa dikatakan bahwa eksistensi ini adalah eksistensi ketuhanan. Agama mungkin bisa hilang saat tidak ada yang mempercayainya sehingga bisa dikatakan agama tergantung keberadaan manusia itu sendiri tanpa adanya manusia maka agama pun tidak ada.

Berbeda dengan eksistensi absolut yang mana ia adalah eksistensi mutlak. Ia tidak tergantung pada hal apapun ia akan tetap ada meski seluruh dunia menyatakan bahwa itu tidak ada. Semisal jika seluruh dunia tidak mempercayai tuhan, maka tuhan itu bukan berarti tidak ada. Ia adalah wujud yang tetap tidak tergantung keberadaan yang lainnya. 

Ketika Tuhan menciptakan alam semesta beserta manusia. Bukan berarti ini adalah untuk menunjukan eksistensi Tuhan. Ini adalah sebuah pandangan keliru yang mana menganggap bahwa penciptaan alam semesta untuk membuktikan bahwa tuhan itu ada. Jika demikian berarti Tuhan eksistensinya tidak absolut justru karena ia dianggap ada jika Tuhan menciptakan alam semesta. Padahal meski Tuhan tidak menciptakan apapun sebenarnya Tuhan akan selalu ada dan absolut serta nilainya tidak adakan pernah berubah meski setiap manusia memiliki penilaian yang berbeda terhadap Tuhannya.

Perbedaan cara pandang terhadap Tuhan bukan berarti Tuhan memiliki nilai yang berubah.  Namun yang berubah adalah pikiran manusianya bukan Tuhannya, apa lagu akal manusia itu terbatas tentu jika menalar Tuhan dengan akal yang terbatas itu sangat mustahil jika mendapatkan konsep Tuhan yang mutlak dan sesuai. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...