Langsung ke konten utama

Untuk Apa Aku Hidup dan Tuhan Menciptakan Dunia




Sulit rasanya menjadi seorang pendiam di dunia yang terus memaksaku bergerak, walaupun kadang aku hanya ingin duduk diam, melamunkan masa depan yang entah akan jadi apa. Tapi tidak, dunia ini tidak memberi kesempatan untuk berhenti. "Bergeraklah!" kata mereka. "Bergerak sampai ajal menjemput!" Apa ini hidup, atau hanya perlombaan tanpa garis akhir?

Setiap hari, dunia ini seperti kaset rusak yang hanya memutar satu tema: pekerjaan, uang, dan kebutuhan yang tak pernah habis. Apakah hidup ini hanya tentang susu bayi, uang sekolah anak, dan membayar tagihan? Benarkah ini tujuan Tuhan menciptakan dunia? Untuk membuat kita seperti hamster di roda berputar, terus berlari tanpa henti, sampai akhirnya jatuh kelelahan?

Ah, surga dan neraka, dua konsep yang sering dilemparkan sebagai motivasi atau ancaman. "Hiduplah baik agar masuk surga," kata mereka. Tapi tunggu dulu, apa jaminannya? Bukankah ada cerita tentang orang baik yang malah masuk neraka, dan orang buruk yang entah bagaimana caranya mendapat tiket ke surga? Jadi, apa sebenarnya makna dari semua ini? Jika Tuhan sudah mengatur segalanya, apa gunanya aku hidup, bekerja, atau bahkan mencoba menjadi baik?

Aku sering mendengar bahwa hidup adalah ujian. Tapi ujian untuk apa? Untuk membuktikan siapa yang paling mampu bertahan di tengah absurditas ini? Kalau memang semua sudah diatur oleh Tuhan, apakah aku hanya boneka di panggung besar bernama dunia? Haruskah aku terus berlari mengejar sesuatu yang bahkan tidak aku pahami?

Mungkin ini sebabnya banyak orang memilih untuk tidak memikirkan akhirat. Memikirkan dunia saja sudah membuat kepala pusing, apalagi harus menghubungkannya dengan kehidupan setelah mati. Tapi tunggu, bukankah aku diajarkan bahwa hidup ini hanyalah persinggahan? Kalau begitu, kenapa persinggahan ini terasa seperti penjara?

Dan Tuhan, maaf jika aku terlalu lancang, apakah Kau sengaja menciptakan dunia seperti ini? Kau memberi kami akal untuk berpikir, tetapi Kau juga menciptakan realitas yang begitu membingungkan. Kami diajarkan untuk percaya pada keadilan-Mu, tapi setiap hari kami melihat ketidakadilan merajalela. Kami diajarkan untuk sabar, tapi dunia ini tidak pernah memberi ruang untuk sekadar menarik napas.

Kadang aku berpikir, mungkin Tuhan sedang menguji diri-Nya sendiri. Menciptakan makhluk yang diberi kebebasan berpikir, lalu melihat bagaimana kami bergulat dengan paradoks yang Kau ciptakan. Jika memang begitu, bravo, Tuhan! Ujian ini benar-benar membingungkan.

Ah, tapi apa gunanya semua pikiran ini? Memikirkan dunia membuatku lelah, memikirkan akhirat membuatku bingung, dan mencoba memahami keduanya hanya membuatku merasa seperti debu yang terombang-ambing di tengah badai. Jadi, mungkin aku harus berhenti bertanya dan hanya menjalani hidup ini seperti mesin—bergerak tanpa berpikir, bekerja tanpa merasa, dan mati tanpa bertanya.

Atau mungkin, aku harus mulai mencari cara untuk tertawa di tengah absurditas ini. Karena jika hidup ini memang lelucon besar yang dirancang oleh Tuhan, bukankah lebih baik kita tertawa bersama daripada terus-menerus merasa pusing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...