Langsung ke konten utama

Menjadi Diri Sendiri: Ketika Dunia Terlihat Asing

Ada saat-saat dalam kehidupan seseorang ketika mereka merasa seperti orang asing di dalam dunia yang biasa mereka kenal. Mereka mungkin merasa seperti orang asing di tengah keramaian, seperti jika mereka telah melepaskan diri dari aturan dan norma-norma yang biasa diterima oleh masyarakat umum. Namun, justru di saat-saat seperti itulah tanda-tanda seseorang telah menjadi dirinya sendiri muncul dengan jelas.

Mengapa ada saat-saat ketika seseorang merasa asing di dalam dunia yang sudah mereka kenal selama ini? Ini terjadi ketika seseorang telah mencapai tingkat kesadaran dan kematangan yang memungkinkan mereka untuk hidup berdasarkan prinsip-prinsip mereka sendiri, bukan hanya mengikuti arus dan norma-norma sosial yang ada.

Tanda pertama bahwa seseorang telah menjadi diri sendiri adalah ketika mereka tidak lagi membutuhkan validasi atau penilaian dari orang lain. Mereka sudah yakin dengan siapa mereka dan apa yang mereka yakini. Mereka tidak lagi mencari persetujuan atau pujian dari orang lain untuk merasa bernilai. Mereka tahu bahwa nilai dan keberartian mereka bukanlah sesuatu yang bergantung pada apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.

Seorang yang sudah menjadi dirinya sendiri juga tidak lagi terpaku pada standar dunia yang mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip mereka. Mereka telah belajar untuk memahami dan menerima nilai-nilai yang mereka anut, bahkan jika itu berarti berdiri berlawanan dengan apa yang dianggap benar oleh masyarakat umum. Mereka tidak takut untuk mengambil sikap dan tindakan yang sesuai dengan keyakinan mereka, bahkan jika itu berarti menjadi "aneh" atau "berbeda" di mata orang lain.

Selain itu, seseorang yang telah menjadi diri sendiri biasanya memiliki rasa kebebasan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Mereka tidak terjebak dalam ekspektasi atau tekanan sosial untuk mengikuti jalur tertentu dalam hidup mereka. Sebaliknya, mereka memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengejar apa yang mereka anggap benar dan bermakna bagi mereka, bahkan jika itu berarti melanggar ekspektasi orang lain.

Ketika seseorang telah menjadi dirinya sendiri, mereka juga cenderung lebih tenang dan damai dalam menjalani hidup. Mereka tidak lagi terjebak dalam perangkap kecemasan sosial atau perasaan rendah diri karena mereka tahu siapa mereka dan apa yang mereka nilai. Mereka tidak lagi merasa perlu untuk terus-menerus membuktikan diri kepada orang lain.

Selain itu, seseorang yang telah menjadi dirinya sendiri cenderung lebih otentik dan jujur dalam interaksi mereka dengan orang lain. Mereka tidak berpura-pura atau menyembunyikan siapa mereka sebenarnya. Mereka berbicara dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka tanpa berpura-pura menjadi orang yang berbeda hanya untuk mendapatkan persetujuan atau penerimaan.

Namun, menjadi diri sendiri juga tidak selalu mudah. Ada saat-saat ketika konflik dan pertentangan dapat timbul karena orang lain mungkin tidak selalu memahami atau setuju dengan apa yang kita nilai dan yakini. Namun, seorang yang telah menjadi dirinya sendiri memiliki kekuatan untuk menghadapi konflik tersebut dengan keyakinan dan ketenangan, tanpa perlu meragukan atau mengorbankan prinsip-prinsip mereka.

Dalam proses menjadi diri sendiri, seseorang mungkin harus melewati fase di mana mereka merasa seperti orang asing di dunia yang mereka kenal. Ini adalah saat-saat ketika mereka merasa tidak nyaman, di luar zona nyaman mereka, dan mungkin merasa terisolasi. Namun, ini adalah tahap yang penting dalam perkembangan pribadi. Ketika seseorang melewati fase ini dan mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi tentang siapa mereka sebenarnya, mereka akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang lebih dalam dalam hidup mereka.

Jadi, jika Anda merasa seperti orang asing di dunia saat ini, jangan takut. Ini adalah tanda bahwa Anda sedang menjalani perjalanan menuju menjadi diri sendiri yang sejati. Teruslah berpegang pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Anda, dan ingatlah bahwa kebebasan sejati datang ketika Anda mampu hidup sesuai dengan keyakinan Anda, tanpa terjebak dalam ekspektasi atau norma sosial. Anda mungkin akan menemui rintangan di sepanjang jalan, tetapi setiap langkah yang Anda ambil menuju menjadi diri sendiri adalah langkah menuju kesejatian dan kebahagiaan yang lebih dalam dalam hidup Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...