Langsung ke konten utama

Dingin Luar, Hangat Di Dalam: Menguak Sisi Lain Kepribadian

Ada orang-orang yang terlihat seperti manusia es, tampil begitu dingin dan cuek, tampaknya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Orang seperti ini seringkali dianggap kurang responsif, bahkan dianggap tidak peka terhadap perasaan dan keinginan orang lain. Tapi, di balik lapisan dingin ini, ada cerita yang lebih dalam, ada manusia yang juga memiliki perasaan, nilai-nilai, dan pandangan hidup yang sangat berbeda dari yang mungkin terlihat.

Saya adalah salah satu dari orang-orang ini, yang seringkali disebut dingin dan kurang responsif. Saya bukanlah seseorang yang sering terlihat antusias terhadap hal-hal yang sering menjadi daya tarik bagi banyak orang. Bagi saya, hal-hal seperti liburan jalan-jalan, makan-makan, atau berpesta tidak pernah benar-benar menggugah hasrat saya. Ini bukan berarti saya tidak memiliki perasaan atau tidak peduli dengan kebahagiaan orang lain, tetapi cara saya meresponsnya berbeda.

Seringkali, ketika saya mendengar orang berbicara dengan antusias tentang rencana liburan mereka, saya hanya merespon dengan senyum ringan dan komentar yang sederhana. Bagi saya, hal itu mungkin bukanlah sesuatu yang menggugah perasaan saya, dan saya lebih suka berfokus pada hal-hal yang menurut saya lebih penting, seperti mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dunia, membaca, atau belajar hal baru.

Ini juga berlaku untuk makanan dan gaya hidup. Saya bukanlah seseorang yang tergila-gila dengan makanan enak atau tren mode terbaru. Bagi saya, makanan adalah bahan bakar bagi tubuh dan mode adalah sesuatu yang sementara. Saya lebih tertarik untuk memahami aspek kesehatan makanan dan dampaknya terhadap tubuh kita, daripada hanya mengejar kenikmatan rasa sesaat. Hal ini mungkin membuat saya terlihat seperti sosok yang dingin dan cuek terhadap hal-hal yang umumnya dianggap menyenangkan oleh banyak orang.

Namun, sebenarnya, apa yang mungkin terlihat sebagai ketidakpedulian adalah refleksi dari cara saya melihat dunia. Saya percaya bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya datang dari kenikmatan fisik sesaat, tetapi dari makna dan manfaat yang lebih dalam. Saya berfikir bahwa kebahagiaan yang didasarkan pada hal-hal materi atau sensasi semata adalah sesuatu yang semu, sementara kebahagiaan yang didasarkan pada pemahaman, pertumbuhan pribadi, dan kontribusi positif kepada orang lain adalah yang lebih berharga.

Saya memandang bahwa penting untuk mencari arti dan manfaat dalam setiap tindakan yang kita lakukan. Saya ingin memastikan bahwa apa pun yang saya lakukan memiliki signifikansi yang sesuai dengan perkembangan diri dan memberikan dampak positif pada diri saya dan masyarakat. Inilah alasan mengapa saya mungkin tampak kurang responsif terhadap hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh banyak orang, karena saya lebih berfokus pada aspek nilai dan makna dalam hidup.

Namun, perlu diingat bahwa pendekatan yang berbeda terhadap kebahagiaan bukan berarti ketidakpedulian terhadap perasaan dan keinginan orang lain. Saya tetap peduli dengan perasaan dan kebahagiaan orang-orang di sekitar saya, bahkan jika saya mungkin tidak selalu mengekspresikannya dengan cara yang sama seperti yang diharapkan. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengejar apa yang membuat mereka bahagia, dan saya selalu mendukung mereka dalam perjalanan mereka, meskipun itu berbeda dari apa yang mungkin saya pilih untuk diri sendiri.

Dalam dunia yang penuh dengan berbagai macam individu dan kepribadian, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu cara yang benar atau salah untuk merespons kebahagiaan dan hidup. Setiap orang memiliki pandangan dunia yang unik dan nilai-nilai yang mereka pegang erat. Sementara bagi sebagian orang, kebahagiaan mungkin ditemukan dalam kesenangan materi dan sensasi, bagi orang lain, itu mungkin ditemukan dalam pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan dunia di sekitar mereka.

Dalam hal ini, saya mungkin seperti air yang tenang di permukaan, tetapi dalam diri saya terdapat kedalaman yang lebih besar yang mencari makna dan manfaat dalam setiap langkah yang saya ambil. Saya percaya bahwa kebahagiaan yang tulus datang dari dalam, dari pemahaman diri yang mendalam, dan dari kontribusi positif kita kepada dunia. Jadi, meskipun saya mungkin terlihat dingin di permukaan, saya adalah manusia yang memiliki perasaan, nilai-nilai, dan visi tentang kebahagiaan yang berbeda. Dalam dunia yang bervariasi ini, tidak ada yang benar atau salah, tetapi keberagaman dalam pandangan dan pendekatan kita yang membuat dunia ini menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...