Langsung ke konten utama

Kenali Ini Dia Perbedaan Orang Fleksibel dengan Orang yang Terbawa Arus

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat perbedaan antara orang yang fleksibel dengan orang yang sering terbawa arus. Orang fleksibel cenderung memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kontrol atas tindakan mereka, sementara orang yang sering terbawa arus cenderung menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pandangan orang lain. Dalam narasi ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara kedua jenis individu ini dan mengapa penting untuk mengenali perbedaan tersebut.

Orang fleksibel adalah individu yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Mereka tidak terikat pada rutinitas atau kebiasaan tertentu, tetapi mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di sekitar mereka. Orang fleksibel sering kali memiliki pola pikir yang terbuka dan terbuka terhadap ide-ide baru. Mereka tidak takut mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru, karena mereka yakin bahwa perubahan adalah bagian alami dari kehidupan.

Orang fleksibel juga memiliki kontrol diri yang baik. Mereka dapat mengendalikan emosi mereka dan membuat keputusan yang rasional dan tepat dalam situasi yang berbeda. Mereka tidak terpengaruh oleh opini atau tekanan dari orang lain, tetapi tetap pada nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri. Orang fleksibel juga mampu mengatur prioritas mereka dengan baik dan mengelola waktu mereka dengan efisien. Mereka mampu mengalokasikan sumber daya mereka dengan bijaksana dan fokus pada tujuan mereka.

Di sisi lain, orang yang sering terbawa arus cenderung mengikuti arus atau tindakan orang lain tanpa berpikir terlalu banyak. Mereka mungkin merasa nyaman ketika mereka tidak perlu membuat keputusan sendiri dan hanya mengikuti apa yang orang lain lakukan. Orang yang sering terbawa arus mungkin cenderung menghindari konflik atau situasi yang membutuhkan tanggapan cepat. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau cemas jika mereka harus mengambil inisiatif atau bertindak di luar zona nyaman mereka.

Ketika menghadapi tantangan atau perubahan, orang yang sering terbawa arus mungkin merasa kewalahan atau tidak mampu mengatasi situasi tersebut. Mereka cenderung bergantung pada pandangan atau arahan orang lain dan mungkin kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan yang independen. Mereka mungkin juga kurang mampu mengekspresikan pendapat mereka sendiri atau berbicara dengan jelas karena mereka terbiasa dengan menyesuaikan diri dengan orang lain.

Penting untuk mengenali perbedaan antara orang fleksibel dan orang yang sering terbawa arus karena memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan dan perkembangan individu tersebut. Orang fleksibel cenderung lebih mampu mengatasi tantangan, mengambil inisiatif, dan mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka dapat beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kontrol atas kehidupan mereka. Di sisi lain, orang yang sering terbawa arus mungkin merasa tidak memiliki kendali atas kehidupan mereka dan bergantung pada orang lain untuk mengambil keputusan penting.

Dalam konteks profesional, kemampuan untuk menjadi fleksibel menjadi kualitas yang sangat dihargai. Orang fleksibel mampu beradaptasi dengan perubahan di tempat kerja, menyesuaikan diri dengan tugas-tugas yang berbeda, dan bekerja dalam tim dengan efektif. Mereka cenderung menjadi pemimpin yang baik karena mereka dapat menghadapi tantangan dan menginspirasi orang lain untuk berinovasi dan beradaptasi.

Dalam konteks pribadi, fleksibilitas juga penting dalam hubungan dan interaksi sosial. Orang fleksibel mampu memahami dan menghargai pandangan orang lain, dan mereka cenderung menghindari konflik yang tidak perlu. Mereka mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain, menciptakan hubungan yang sehat dan saling mendukung.

Untuk mengembangkan fleksibilitas, penting untuk memiliki keberanian dan keterbukaan untuk mencoba hal-hal baru dan meninggalkan zona nyaman. Melatih keterampilan pengambilan keputusan, kontrol diri, dan kemampuan beradaptasi juga dapat membantu seseorang menjadi lebih fleksibel dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:

1. Anderson, C. (2015). TED Talk: The Power of Vulnerability. Retrieved from: https://www.ted.com/talks/brene_brown_on_vulnerability

2. Grant, A. (2014). Give and Take: Why Helping Others Drives Our Success. Penguin Books.

3. Langer, E. (2009). Counterclockwise: Mindful Health and the Power of Possibility. Ballantine Books.

4. Siegel, D. (2010). Mindsight: The New Science of Personal Transformation. Bantam.

5. Dweck, C. (2007). Mindset: The New Psychology of Success. Ballantine Books.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...