Langsung ke konten utama

Perbedaan Feodalisme dengan Kapitalisme dari Sisi Struktur Sosial

Perbedaan antara kapitalisme dan feodalisme mencakup perbedaan struktur sosial masyarakat yang mendasar. Dua sistem ini muncul dalam konteks sejarah yang berbeda dan memiliki prinsip-prinsip organisasi sosial yang berbeda pula. Untuk memahami perbedaannya, kita harus melihat struktur masyarakat dan hubungan sosial dalam kedua sistem ini secara lebih mendalam.

Feodalisme: Struktur Sosial Berbasis Kasta

Feodalisme adalah sistem sosial, politik, dan ekonomi yang dominan di Eropa selama Abad Pertengahan. Struktur sosial dalam feodalisme didasarkan pada piramida hierarki yang kuat. Pemilik tanah (bangsawan atau kaum bangsawan) memiliki kekuasaan mutlak atas tanah dan warga di bawahnya. Masyarakat dibagi menjadi tiga kelas utama:

1. Bangsawan (Noble): Bangsawan adalah pemilik tanah yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi tertinggi dalam masyarakat feodal. Mereka memerintah atas wilayah mereka dan mengendalikan sumber daya serta orang-orang yang tinggal di sana.

2. Penguasa Feodal (Vassal): Penguasa feodal adalah orang-orang yang menerima tanah atau hak istimewa dari bangsawan lebih tinggi sebagai pengganti layanan atau komitmen tertentu. Mereka harus memberikan dukungan dan loyalitas militer kepada bangsawan mereka.

3. Petani (Peasant): Petani adalah kelas terbawah dalam masyarakat feodal. Mereka tidak memiliki tanah sendiri dan bekerja sebagai petani atau buruh tani untuk bangsawan atau penguasa feodal dalam pertukaran perlindungan.

Struktur sosial feodalisme sangat hierarkis dan terbatas. Mobilitas sosial sangat rendah, dan kehidupan sehari-hari masyarakat ditentukan oleh kewajiban dan hubungan yang terikat pada tanah.

Kapitalisme: Struktur Sosial Berbasis Kelas

Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas sumber daya dan produksi. Struktur sosial dalam kapitalisme lebih terkait dengan konsep kelas sosial daripada kasta. Masyarakat kapitalis dibagi menjadi beberapa kelas utama:

1. Bourgeoisie (Kelas Borjuis): Kelas borjuis adalah pemilik modal dan sumber daya ekonomi utama dalam masyarakat kapitalis. Mereka memiliki kontrol atas perusahaan, bisnis, dan kekayaan yang signifikan.

2. Proletariat (Buruh): Proletariat adalah kelas pekerja atau buruh yang tidak memiliki kepemilikan atas modal atau sumber daya produksi. Mereka harus menjual tenaga kerja mereka kepada borjuis untuk mendapatkan upah.

Dalam kapitalisme, mobilitas sosial lebih besar daripada feodalisme. Meskipun masih ada ketimpangan ekonomi antara kelas-kelas sosial, individu memiliki kesempatan untuk naik ke posisi yang lebih tinggi melalui pendidikan, usaha, atau keberuntungan.

Perbedaan Struktural

Dari sudut pandang struktur sosial masyarakat, feodalisme lebih mengutamakan keterkaitan dengan tanah dan status kelahiran, sementara kapitalisme menekankan pada kepemilikan modal dan persaingan pasar. Feodalisme cenderung statis dan terikat pada tradisi, sedangkan kapitalisme lebih dinamis dan terbuka terhadap perubahan ekonomi dan teknologi.

Perbedaan struktural ini tercermin dalam nilai-nilai dan norma-norma yang mendasari masing-masing sistem. Feodalisme menekankan kesetiaan dan kewajiban, sedangkan kapitalisme menghargai inovasi dan efisiensi ekonomi.

Dalam perbandingan kapitalisme dengan feodalisme dari sisi struktur sosial masyarakat, kita melihat perbedaan mendasar dalam organisasi kelas dan hubungan sosial. Feodalisme adalah sistem kasta yang didasarkan pada kepemilikan tanah dan hubungan feodal, sementara kapitalisme adalah sistem kelas yang lebih terkait dengan kepemilikan modal dan persaingan pasar. Pemahaman akan perbedaan ini memberi wawasan yang lebih dalam tentang evolusi sosial dan ekonomi manusia sepanjang sejarah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...