Bagaimana kita bisa begitu licik dan manipulatif dalam mengendalikan orang lain, karena tentu saja itulah tujuan utama hidup kita - mengendalikan orang lain dan memanfaatkannya sesuai keinginan kita. Sungguh, apakah ada yang lebih memuaskan daripada merasa berkuasa dan memiliki kontrol penuh atas kehidupan orang lain?
Pertama-tama, mari berbicara tentang cara yang begitu brilian dalam memanipulasi orang dengan memberikan kesenangan. Memenuhi keinginan mereka dan membuat mereka bahagia hanyalah langkah pertama menuju kekuasaan penuh. Mereka akan melihat kita sebagai orang baik yang peduli, dan apa yang bisa lebih baik daripada memiliki orang-orang di sekitar yang merasa berhutang budi kepada kita? Kita bisa memanfaatkan rasa bersalah mereka untuk meminta jasa balas budi yang sangat berharga. Namun, tentu saja, kita harus berhati-hati agar mereka tidak terlalu bahagia. Kita tidak ingin mereka merasa berharga atau merasa cukup kuat untuk berdiri sendiri. Sebab itu, kita harus menjaga agar mereka tetap merasa kekurangan sehingga mereka terus bergantung pada kita.
Tetapi, kita semua tahu bahwa kebaikan tak bisa diandalkan. Orang-orang memiliki kecenderungan untuk mulai melihat lewat tirai tipis dan menyadari bahwa apa yang kita lakukan hanyalah sebuah manipulasi licik. Jadi, untuk mengatasi situasi ini, mari kita pindah ke cara yang lebih mendalam dan agresif: merampas barang mereka. Mengambil apa yang mereka punya dengan paksa adalah cara yang luar biasa untuk membuat mereka merasa lemah dan tak berdaya. Tidak ada yang lebih memuaskan daripada melihat mereka kehilangan sesuatu yang berarti bagi mereka, dan kita berdiri di atas mereka sebagai penguasa yang kejam. Bahkan, kita mungkin bisa merasa seperti pencuri yang sukses yang mencuri semua impian dan kebahagiaan mereka.
Dan bagaimana dengan rasa ketakutan? Ah, sungguh cara yang cemerlang untuk menempatkan diri kita di atas dan mereka di bawah. Kita bisa menggunakan ancaman, intimidasi, atau bahkan pemerasan untuk mendapatkan kendali atas mereka. Mereka akan merasa terjebak dalam lingkaran ketakutan, merasa bahwa satu-satunya pilihan mereka adalah mematuhi segala keinginan kita. Kita bisa menjadi tiran modern yang mengendalikan mereka dengan merasa puas bahwa kita memegang kendali penuh atas nasib dan kehidupan mereka.
Tentu, semua ini mungkin terdengar begitu sempurna dan menggiurkan, tapi mungkin, hanya mungkin, ada sedikit kemungkinan bahwa pendekatan ini akan mendatangkan akhir yang pahit. Manusia, anehnya, memiliki kecenderungan untuk akhirnya menemukan kebenaran di balik tirai kebohongan. Mereka mungkin merasa terjebak dan merespon dengan melawan atau mencari kebebasan. Di balik tindakan-tindakan licik ini, mungkin saja kita hanya menciptakan kebencian dan permusuhan yang pada akhirnya akan kembali kepada kita.
Namun, tentu saja, kita tidak bisa terlalu khawatir tentang hal-hal semacam itu. Mengendalikan orang lain, walaupun melalui taktik-taktik licik dan manipulatif, adalah tujuan akhir kita. Kita akan mencapai kepuasan penuh saat kita melihat mereka tunduk pada keinginan kita, meskipun itu mungkin hanya sementara. Jadi, mari kita teruskan dengan permainan manipulatif ini dan lihat bagaimana segala sesuatu berakhir dengan sangat baik - atau mungkin tidak.
Komentar
Posting Komentar