Langsung ke konten utama

luck for the few

 It’s common to wonder why life feels so difficult, especially when we see people on TV who seem to have achieved success with ease. These people often have status, wealth, and popularity, and it can make us wonder why only a few seem able to reach that level. The truth is, while those in the upper class or those who have wealthy families may have more resources and opportunities, they still face their own challenges. However, for those in the middle or working class, the road to success often feels much harder, and the journey is filled with setbacks and obstacles.

When we’re born into families that aren’t wealthy, we may lack the resources and connections that can open doors. This can make it feel as though the odds are stacked against us. For many of us, achieving success requires not only hard work but also resilience in the face of repeated failures. People with generational wealth often have a safety net, so when they encounter failure, they have the resources to try again without worrying about basic survival needs. For others, one failure can lead to severe financial setbacks that are difficult to recover from. This gap in resources and opportunities can create the impression that success is unfairly distributed, and it can be disheartening.

It’s easy to look at ourselves and wonder if we’re failing or if we’re destined to struggle. However, success is rarely as simple or straightforward as it seems. For most people, even those who appear to have everything, success is a journey filled with ups and downs, requiring hard work, persistence, and often a bit of luck. The journey may feel longer and harder for those who come from less privileged backgrounds, but it’s important to remember that hard work and persistence can still open doors.

In moments of doubt, it helps to focus on personal growth rather than comparing ourselves to others. While some people might have a head start, we can still define what success means to us. This personal definition of success might include goals that are more meaningful than fame or wealth, such as building fulfilling relationships, contributing positively to our communities, or finding passion in our work. By focusing on goals that align with our values, we can make progress that feels meaningful and rewarding.

Failure is also a part of everyone’s journey, even if it looks different for each person. Each setback can provide valuable lessons and teach us resilience, making us stronger and more prepared for future opportunities. By staying focused on our goals and learning from each experience, we can keep moving forward. Success is often more about perseverance than perfection.

Finally, it’s important to keep in mind that our worth is not measured solely by financial success or social status. While we may feel pressured to reach a certain level, it’s essential to appreciate our unique journey. Each small victory and each lesson learned brings us closer to becoming the person we want to be, regardless of how long it takes.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan tidak Menciptakan Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Lalu apakah kemiskinan itu tuhan sendiri yang menciptakannya atau manusia sendirilah yang menciptakan kemiskinan tersebut. Akan tetapi banyak dari kalangan kita yang sering menyalahkan tuhan, mengenai ketimpangan sosial di dunia ini. Sehingga tuhan dianggap tidak mampu menuntaskan kemiskinan. (Pixabay.com) Jika kita berfikir ulang mengenai kemiskinan yang terjadi dindunia ini. Apakah tuhan memang benar-benar menciptakan sebuah kemiskinan ataukah manusia sendirilah yang sebetulnya menciptakan kemiskinan tersebut. Alangkah lebih baiknya kita semestinya mengevaluasi diri tentang diri kita, apa yang kurang dan apa yang salah karena suatu akibat itu pasti ada sebabnya. Tentunya ada tiga faktor yang menyebabkan kemiskinan itu terjadi, yakni pertama faktor  mindset dan prilaku diri sendiri, dimana yang membuat seseorang...

Pendidikan yang Humanis

Seperti yang kita kenal pendidikan merupakan suatu lembaga atau forum agar manusia menjadi berilmu dan bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan merupakan tolak ukur sebuah kemajuan bangsa. Semakin baik sistem pendidikannya maka semakin baik pula negaranya, semakin buruk sistem pendidikannya semakin buruk pula negara tersebut. Ironisnya di negara ini, pendidikan menjadi sebuah beban bagi para murid. Terlalu banyaknya pelajaran, kurangnya pemerataan, kurangnya fasilitas, dan minimnya tenaga pengajar menjadi PR bagi negara ini. Saat ini pendidikan di negara kita hanyalah sebatas formalitas, yang penting dapat ijazah terus dapat kerja. Seakan-akan kita adalah robot yang di setting dan dibentuk menjadi pekerja pabrik. Selain itu, ilmu-ilmu yang kita pelajari hanya sebatas ilmu hapalan dan logika. Akhlak dan moral dianggap hal yang tebelakang. Memang ada pelajaran agama di sekolah namu hal tersebut tidaklah cukup. Nilai tinggi dianggap orang yang hebat. Persaingan antar sesama pelajar mencipta...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...