Langsung ke konten utama

Ruang Aman dan Ruang Nayman

Istilah "ruang aman" dan "ruang nyaman" telah menjadi perbincangan dalam banyak konteks, baik itu dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun budaya kerja. Banyak yang menganggap kedua istilah ini sebagai sesuatu yang penting dan diidamkan, seakan-akan kehidupan ideal adalah yang berada dalam zona aman dan nyaman. Namun, apakah benar bahwa ruang aman dan nyaman adalah sesuatu yang sejatinya kita cari dalam kehidupan? Dalam refleksi ini, saya akan mencoba menggali lebih dalam tentang makna di balik istilah-istilah ini dan apakah ruang aman serta nyaman benar-benar dapat tercapai dalam realitas sosial yang penuh dinamika.

Ruang Aman dan Zona Nyaman: Sebuah Pemahaman

Secara umum, ruang aman sering kali diartikan sebagai lingkungan atau kondisi di mana seseorang merasa terlindungi dari ancaman, baik fisik maupun psikologis. Di dalam ruang ini, seseorang merasa bisa mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi, diserang, atau dihukum. Di sisi lain, ruang nyaman lebih merujuk pada keadaan di mana seseorang merasa nyaman dengan apa yang sudah mereka miliki atau capai, tanpa harus menghadapi tantangan atau perubahan yang signifikan. Keduanya, dalam perspektif tertentu, sering kali dianggap sebagai kondisi yang ideal.

Namun, kehidupan sejatinya tidak selalu tentang mencari rasa aman dan nyaman. Pada kenyataannya, kita sering kali harus menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian. Dunia tidak memberikan jaminan bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai harapan kita. Justru, hidup menuntut kita untuk terus beradaptasi, menghadapi tantangan, dan bertahan dalam situasi yang tidak menentu. Dalam proses ini, zona aman dan nyaman kadang-kadang justru menjadi jebakan yang menghalangi kita untuk berkembang dan belajar hal-hal baru.

Ruang Aman Sebagai Sesuatu yang Diciptakan

Daripada menganggap ruang aman sebagai sesuatu yang diberikan atau ditemukan, lebih tepat jika kita melihatnya sebagai sesuatu yang diciptakan. Ruang aman bukanlah sesuatu yang ada secara alamiah, melainkan hasil dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan melindungi. Dalam hal ini, ruang aman adalah sebuah proyek kolektif, di mana masyarakat atau kelompok tertentu bersepakat untuk membentuk aturan dan batasan yang menjamin rasa aman bagi setiap anggotanya.

Namun, proses penciptaan ruang aman tidaklah sederhana. Ini melibatkan penetapan norma-norma sosial, aturan-aturan yang jelas, serta batasan-batasan yang dipatuhi oleh semua orang di dalam ruang tersebut. Misalnya, di tempat kerja, ruang aman bisa berarti adanya kebijakan anti-diskriminasi yang tegas, atau dalam lingkungan komunitas, ruang aman bisa berupa ruang di mana keberagaman identitas dihargai dan dihormati.

Tantangan Dalam Mempertahankan Ruang Aman

Meskipun ruang aman dapat diciptakan, mempertahankannya bukanlah hal yang mudah. Seperti yang telah disinggung, manusia adalah makhluk yang kompleks, dengan keinginan, kebutuhan, dan kepentingan yang berbeda-beda. Akan selalu ada individu atau kelompok yang mungkin berusaha merusak atau mengancam keberadaan ruang aman ini. Hal ini bisa terjadi karena konflik kepentingan, ketidaksamaan nilai, atau bahkan ketidaksadaran akan pentingnya ruang aman bagi orang lain.

Oleh karena itu, keberlanjutan ruang aman sangat bergantung pada bagaimana komunitas sosial dapat mempertahankan dan mendukung satu sama lain. Ini bukan hanya tentang menciptakan aturan dan batasan, tetapi juga tentang menjaga solidaritas, mendengarkan kebutuhan sesama, dan berani menghadapi mereka yang mencoba merusak kesepakatan sosial ini. Dalam konteks ini, ruang aman sejatinya adalah sebuah refleksi dari kekuatan sosial yang mendasarinya: semakin kuat komunitas dalam mendukung satu sama lain, semakin besar peluang ruang aman untuk tetap terjaga.

Ruang Aman Sebagai Ilusi atau Kebutuhan?

Pada akhirnya, ada pertanyaan mendasar yang perlu kita refleksikan: apakah ruang aman hanyalah sebuah ilusi? Apakah benar-benar mungkin menciptakan kondisi di mana semua orang merasa aman dan nyaman sepanjang waktu? Jawabannya mungkin tidak hitam putih. Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan dinamika, ruang aman mungkin hanya bisa dicapai secara temporer dan tidak sempurna. Namun, upaya untuk menciptakannya tetap penting karena itu adalah bentuk solidaritas dan kepedulian kita terhadap sesama.

Ruang aman dan nyaman bukanlah tujuan akhir, melainkan proses yang terus-menerus dilakukan oleh individu dan komunitas. Kita tidak bisa hidup sepenuhnya aman dari segala tantangan, namun kita bisa berupaya menciptakan lingkungan yang lebih mendukung, lebih adil, dan lebih menghargai perbedaan. Dan ketika ruang aman yang kita ciptakan menghadapi ancaman, kekuatan sosial kita dalam mempertahankannya yang akan menentukan sejauh mana ruang tersebut dapat terus ada.

Dalam kehidupan yang penuh tantangan, bertahan bukan hanya tentang adaptasi individu, melainkan juga tentang bagaimana kita bersama-sama membentuk ruang yang memungkinkan kita semua tumbuh dan berkembang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...